Simpang Empat, Sumbar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, mendeklarasikan kawasan daulat pangan berupa tanaman jagung di Ladang Rimbo, Kecamatan Pasaman, dalam upaya meningkatkan produksi dan menjaga ketahanan komoditas tersebut.
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi di Simpang Empat, Sumbar, Selasa, mengatakan keberlanjutan pangan harus terus dijaga dan ditingkatkan yang salah satunya dengan menggalakkan tanaman jagung.
Pasaman Barat, katanya, sebagai salah satu daerah penghasil jagung terbesar di Sumbar, terus menggalakkan tanaman jagung dengan mengintegrasikan tanaman jagung dengan kelapa sawit.
"Saat ini, ribuan hektare tanaman kelapa sawit diremajakan. Itu potensi lahan yang bisa ditanam dengan jagung," katanya.
Menurutnya, produksi jagung pada 2023 mencapai 218.402 ton dengan luas tanam 35.449 hektare dan luas panen 36.179 hektare.
"Untuk 2024 ini, kita akan memperoleh bantuan benih jagung sebanyak 10 ribu hektare dari APBN dan 300 hektare dari provinsi," katanya.
Selain itu, juga memperoleh bantuan alat prapanen dan pascapanen berupa alat tanam dan pemipil jagung.
"Kami berharap Kelompok Tani Jaya Bersama Ladang Rimbo Pasaman dapat terus kompak dan menjaga ketahanan pangan jagung," ujarnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail menambahkan dalam mendukung ketahanan jagung, pihaknya juga memberdayakan petugas penyuluh lapangan dengan memberikan penyuluhan dan bimbingan penerapan teknologi pertanian.
Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Yelfi Fatriezi mengatakan Pasaman Barat memiliki potensi menjadi produsen jagung terbesar di Sumbar.
"Ada 350. 000 hektare potensi lahan jagung di Pasaman Barat. Apalagi, pakan ternak di Kabupaten Limapuluh Kota masih kekurangan. Dari 500 ton kebutuhan, baru 100 ton yang bisa dipenuhi. Ini peluang bagi Pasaman Barat," ujarnya.
Menurutnya, dengan adanya deklarasi daulat pangan jagung, maka produksi jagung akan semakin meningkat.
"Diharapkan petani juga terus meningkatkan kemampuan dalam penggunaan teknologi pertanian agar produksi meningkat," katanya.
Ketua kelompok Tani Jaya Bersama Ladang Rimbo Pasaman Rini Martayanti mengatakan saat ini kelompoknya memiliki 55 hektare tanaman jagung dengan 30 orang anggota.
"Mudah-mudahan produksi yang saat ini 5,9 ton per hektare akan terus meningkat. Kami berharap benih dan pupuk mudah diperoleh," sebutnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pasaman Barat deklarasikan kawasan daulat jagung di Ladang Rimbo
Berita Terkait
Padang tetapkan Kampung Ketahanan Pangan dukung program nasional
Selasa, 7 Mei 2024 21:25 Wib
Program pertanian di Sumbar tingkatkan produksi gabah kering pada 2023
Senin, 6 Mei 2024 19:22 Wib
Erick siapkan blue print hingga 2034 termasuk penyatuan pupuk-pangan
Senin, 6 Mei 2024 9:43 Wib
BNI Berbagi, salurkan bantuan pangan ke masyarakat terdampak erupsi Gunung Marapi
Rabu, 1 Mei 2024 19:20 Wib
Bantuan pangan upaya pemerintah Solok Selatan kendalikan inflasi
Selasa, 30 April 2024 14:26 Wib
Bidang ketahanan pangan alokasikan Rp160 juta tangani stunting
Selasa, 30 April 2024 13:00 Wib
Pemkab Agam sepakati upaya pastikan ketersediaan pangan
Minggu, 28 April 2024 13:06 Wib
BPOM gelar Advokasi Pangan Aman dengan Pemkot Bukittinggi
Kamis, 18 April 2024 14:10 Wib