Bukittinggi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bukittinggi mendukung kegiatan kampanye Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) Goes To The School yang dilakukan bersama Dinas Pangan Sumatera Barat dan berlangsung di Balairung Rumah Dinas Wako, Rabu.
Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Sumbar, Devi Erma Yeni, menjelaskan, B2SA Goes to School (BGtS) merupakan kegiatan sosialisasi dan edukasi pola konsumsi pangan kepada anak didik untuk memberikan pengetahuan serta memberikan contoh bagaimana mengkonsumsi makanan terbaik.
"Pelaksanaan BGtS Sumbar2024 dilaksanakan di tujuh Kabupaten atau Kota di 11 Sekolah. Untuk Bukittinggi, kegiatan BGtS dialokasikan untuk 2 sekolah yaitu SDN 09 Belakang Balok dan SDN 04 Birugo diikuti oleh sebanyak 500 orang yang terdiri dari siswa, guru dan undangan," kata Devi.
Ketua TP PKK Kota Bukittingggi, Fiona Agyta Erman Safar mengapresiasi Dinas Pangan Provinsi Sumbar yang telah mengelar sosialisasi membiasakan pola hidup sehat melalui konsumsi pangan beraham, bergizi seimbang dan aman yang perlu dilakukan sejak usia dini untuk mewujudkan generasi Indonesia yang sehat aktif dan produktif.
"Kita berharap dengan adanya kampanye B2SA Goes To School ini dapat terus digalakkan dan tentunya akan berkorelasi positif terhadap percepatan penurunan angka stuntung yang kini menjadi fokus perhatian pemerintah khusunya Kota Bukittinggi," kata Fiona.
Fiona menambahkan tim penggerak PKK Kota Bukittinggi terus berkolaborasi dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittingg untuk selalu aktif dalam mengkampanyekan perilaku atau pun budaya mengkonsumsi pangan B2SA antara lain melaksanakan lomba cinta menu B2SA dan lomba masak serha ikan antar kelurahan setiap tahunnya.
Asisten III Setdako Bukittinggi, Syafnir, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu upaya dan bentuk dukungan pemerintah dalam mengkampanyekan makanan.
"Pelaksanaan kegiatan sosialisasi makanan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) Goes to School ini diharapkan anak-anak dapat mengkonsumsi makanan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman untuk investasi kesehatan masa depan," kata Syafnir.