Pemkab Agam kerahkan tiga alat berat bersihkan material banjir bandang

id Pemkab Agam,Berita agam,Berita sumbar

Pemkab Agam kerahkan tiga alat berat bersihkan material banjir bandang

Satu unit alat beras sedang parkir usai membersihkan aliran sungai di Sungai Rangeh, Nagari Bayua, Kecamatan Tanjung Raya, Agam. (Antara/Yusrizal)

Lubukbasung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatra Barat mengerahkan tiga unit alat berat untuk membersihkan material banjir bandang menimbun badan jalan penghubung jorong dan membersihkan aliran sungai di Sungai Rangeh, Nagari atau Desa Bayua, Kecamatan Tanjung Raya.

Camat Tanjung Raya Roza Syadefianti di Lubuk Basung, Senin, mengatakan alat berat yang dikerahkan itu milik Balai Wilayah Sungai Lima Sumbar satu unit jenis excavator, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Agam dua unit.

"Dua unit alat berat PUTR itu jenis excavator satu unit dan whelloder satu unit," katanya.

Ia mengatakan, alat berat tersebut dikerahkan untuk membersihkan material banjir bandang menimbun badan jalan dan saat ini jalan sudah bisa dilalui kendaraan.

Pembersihan material itu juga mengerahkan 50 orang dari BPBD Agam, Satol PP dan Damkar Agam, TNI, Polres Agam dan lainnya.

Alat berat tersebut juga untuk membersihkan aliran sungai yang tertimbun material, sehingga air dengan lancar mengalir.

"Pembersihan aliran sungai belum selesai dilakukan dan berharap beberpaa hari kedepan selesai," katanya.

Ia menambahkan, banjir bandang di Sungai Rangeh, Nagari Bayua, Kecamatan Tanjung Raya akibat intensitas hujan cukup tinggi, Kamis (7/12). Banjir bandang susulan juga terjadi pada Jumat (8/12).

Akibatnya, 234 warga mengungsi ke Kantor Wali Nagari Bayua dan SDN 02 Bayua pada Sabtu (9/12), keesokan harinya (10/12) sebanyak 136 jiwa dan 136 jiwa pada Senin (11/12).

Rumah warga yang rusak berat dua unit, 35 unit rusak sedang dan 33 rusak ringan.

Material banjir bandang juga menghanyutkan prasarana fasilitas pendidikan TK Kembang Melati dengan kondisi rusak berat, merusak Mushala Taqwa Muhammadiyah kondisi berat, SD rusak ringan, merusak sarana olahraga, menimbun lahan pertanian dan perkebunan.

"Untuk lahan pertanian yang terdampak sedang didata Dinas Pertanian Agam," katanya.

Ia mengakui, bantuan untuk korban banjir bandang sudah berdatangan dari perantau Tanjung Raya, Dinas Sosial Agam, BPBD Sumbar dan lainnya.