AST Muhammadiyah Aisyiyah gelar Rakornas 2023 di Bukittinggi

id AST Muhammadiyah Aisyiyah

AST Muhammadiyah Aisyiyah gelar Rakornas 2023 di Bukittinggi

Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2023 Asosiasi Sains dan Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (AST-PTMA) di Bukittinggi (Antara/Al Fatah)

​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Asosiasi Sains dan Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (AST-PTMA) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2023 di Bukittinggi, selain itu juga dilaksanakan 7th International Conference on Engineering and applied technology (ICEAT) dan Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) XI.

Rakornas AST PTMA ini dibuka Gubernur Sumbar melalui Sekdaprov, Selasa, bersama beberapa pimpinan daerah yang diikuti oleh 150 orang peserata dari 36 fakultas sains dan teknologi se-Indonesia dan 19 perguruan tinggi cohost.

Rektor UM Sumbar, Riki Saputra mengatakan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyihah memiliki mayoritas keilmuan teknologi dan sains yang diprioritaskan mampu menghasilkan produk teknologi untuk membangun bangsa.

"Kami beruntung memiliki 70 persen rukun keilmuannya adalah berbasis Informasi Teknologi (IT), agar tidak redup dengan kemajuan zaman harus selalu diupdate, maka temanya secara umum adalah pengembangan teknologi dan informasi Muhammadiyah Aisyiyah," kata Riki.

Menurutnya, pemanfaatan IT dalam pembelajaran mampu memudahkan mahasiswa dan dosen dalam pelaporan tugas, video yang terhimpun dalam satu aplikasi.

"AST-PTMA tentunya melaksanakan riset yang bermanfaat untuk bangsa, satu contoh adalah pengembangan rudal di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berupa rudal darat dan udara yang sudah ditinjau oleh Menhankam, dan pak KASAD, ini menjadikan UAD sebagai kampus riset," kata Riki.

Menurutnya UM Sumbar telah menjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah selama ini, kegiatan skala nasional ini, dilaksanakan untuk memperkuat jejaring kerjasama dan sharing ilmu antara Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah se-Indonesia.

“Ini adalah pembuktian UM Sumbar selalu bersinergi dengan pemerintah daerah. AST PTMA, terus berkomitmen bersama pemerintah untuk maju mencerdaskan anak bangsa, kita hidup harus berkolaborasi, sehingga kami UM Sumatra Barat siap menerima masukan yang baik untuk perguruan tinggi agar dapat lebih baik lagi kedepannya,” ujarnya.

Pemerintah Kota Bukittinggi menyampaikan apresiasi dipilihnya kembali Bukittinggi sebagai tuan rumah pelaksanaan rakornas AST-PTMA. UM Sumatra Barat dinilai tepat menjadi pelaksana dan memilih kota yang penuh sejarah.

“Terima kasih telah memilih Bukittinggi sebagai lokasi Rakornas, kota yang berperan penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, ada Jam Gadang yang jadi icon Kota Bukittinggi, bahan yang digunakan untuk membangun Jam Gadang ini, juga dapat menjadi bahan penelitian AST-PTMA, karena tidak dibangun dengan semen dan besi,” ungkapnya.

Gubernur Sumbar, Sekda Provinsi Sumbar, Hansastri, apresiasi pada UM Sumbar, yang telah sukses menjadi tuan rumah rakornas AST-PMT 2023 se Indonesia. Hansastri mengaku bangga bahwa Muhammadiyah mempunyai begitu banyak perguruan tinggi di Indonesia.

“Data terakhir ada 172 perguruan tinggi Muhammadiyah seluruh Indonesia. Tidak banyak organisasi di dunia yang punya perguruan tinggi yang jumlahnya mencapai ratusan. Kita berharap perguruan tinggi Muhammadiyah ini dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan juga menghasilkan riset tentang teknik dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya.

Perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia ini, lanjutnya, diharapkan bisa menghasilkan karya nyata berupa produk teknologi yang bisa dibanggakan. Misalkan saja, mobil Muhammadiyah seperti mobil esemka atau produk lain, yang berdampak positif bagi kehidupan manusia, membuat kehidupan semakin berkualitas dan efisien.

Dalam seminar nantinya, dihadirkan materi oleh narasumber Internasional, antaranya Dr. Carlos Eduardo Burgos sebagai Architect by The National University of the Northeast (UNNE) Argentina.

Prof. Sung Scok Lee dari Totori University Japan. Prof. Ir. Ts. Dr. Mohd. Haziman Bin Wan Ibrahim dari Universiti Tun Hussein Onn, Malaysia.