Padang Aro (ANTARA) - Masyarakat adat di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat melaksanakan prosesi adat "mambantai kabau nan gadang" menjelang turun kesawah atau sebelum pengolahan sawah.
"Turun ka sawah menjadi simulasi nyata pelaksanaan kebersamaan, kekompakan, dan gotong-royong masyarakat di Solok Selatan," kata Bupati Solok Selatan Khairunas, di Padang Aro, Selasa.
Dia mengatakan, dengan kekompakan dan kebersamaan semuanya bisa dilakukan dan pembangunan akan semakin mudah.
Pemkab katanya, mendukung penuh tradisi Mambantai Kabau Nan Gadang, sebuah kegiatan adat yang dilaksanakan di nagari menjadi even rutin tahunan karena kegiatan ini dinilai menjadi salah satu upaya pelestarian adat yang ada di daerah.
Hal itu katanya, juga sejalan dengan semangat pembangunan Solok Selatan yang mengedepankan kerjasama dan kekompakan tim.
Dia menyebutkan, kalau pada November 2023 akan dilaksanakan event tingkat provinsi di Kabupaten Solok Selatan.
"November kita akan ada event pemilihan Uda Uni Duta Wisata Provinsi Sumatera Barat, Pemkab mengharapkan nantinya sebagai tuan rumah, seluruh masyarakat akan mendukung suksesnya pelaksanaan kegiatan tersebut," katanya.
Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Koto Baru, Sarbaini Datuak Tambijo, mengatakan bahwa tradisi yang dilakukan secara bergotong royong tersebut diharapkan mampu menjadi sarana silaturahmi dan memupuk kekompakan diantara para ninik mamak, anak kemenakan, bundo kanduang, tokoh masyarakat, unsur lainnya, dengan tujuan memperoleh hasil panen yang maksimal.
Masyarakat Adat Solok Selatan Selenggarakan "Membantai Kabau Nan Gadang" Jelang Pelaksanaan Turun Kesawah
Bupati Solok Selatan memberikan sambutan dihadapan pemangku adat di Sungai Pagu sebelum prosesi mambantai kabau nan gadang sebelum turun kesawah. Antara/HO/Prokopim
