Lubukbasung (ANTARA) - Desa Adat Koto Tuo, Kecamatan Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat menggelar Liga Nagari Koto Tuo I dalam mencari bibit atlet sepak bola dan meriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia (RI) di Lapangan SMAN 1 Ampek Koto.
Wali Nagari Koto Tuo Irvan Darwin di Lubuk Basung, Senin, mengatakan Liga Nagari Koto Tuo I ini diikuti oleh semua jorong yang ada di Nagari Koto Tuo.
"Masing-masing jorong mengirimkan dua klub sepak bola terbaiknya yang terdiri dari kategori anak-anak dan dewasa," katanya.
Puncak Liga Nagari ini berlangsung pada Minggu (13/8), mulai pukul 13.00 dan berakhir menjelang waktu magrib. Dimana saat puncak ini berlaga empat klub yang masuk ke babak penentuan juara 1, 2 dan 3.
Kemeriahan Final Liga Nagari Koto Tuo I ini tampak antusias masyarakat yang hadir. Hadiri juga dalam puncak acara Liga Nagari Koto Tuo I dari unsur lembaga di nagari, KAN, Bamus, KSB dan Kasie Trantib Kecamatan Ampek Koto. Turut hadi Zulhendrif Datuak Bandaro Labiah yang merupakan wakil rakyat di Agam dari Fraksi Gerindra.
Wali Nagari mengatakan bahwa acara yang diadakan ini bertujuan untuk menghindarkan anak-anak dan kaum muda dari perbuatan yang tidak baik, dimana anak-anak sekarang lebih banyak bermain telpon genggam, sehingga interaksi sosial dengan masyarakat semakin berkurang.
Selain itu, juga untuk mencari bibit atlet sepakbola berbakat di Nagari Koto Tuo dan meriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia (RI).
Irvan Darwin menyampaikan rasa kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri ketika pada acara puncak Liga Nagari ini dihadiri oleh wakil rakyat tingkat Kabupaten Agam. Beliau sengaja untuk hadir dalam acara ini, padahal sehari sebelumnya masih berada jauh diluar kota yaitu di Ternate, Maluku Utara.
Kasi Trantib Kecamatan Ampek Koto Netty Hando berharap kegiatan ini tetap berlanjut diwaktu yang akan datang.
"Tentunya Pemerintahan Kecamatan Ampek Koto mendukung sesuai kapasitas yang ada," katanya.
Anggota DPRD Agam, Zulhendrif Datuak Bandaro Labiah mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh wali nagari ini sangat bernanfaat dan merupakan terobosan jitu, sesuai dengan frasa lagu Indonesia Raya bangunlah jiwanya dan baru bangunlah badannya
"Ketika rusak satu generasi maka diperlukan waktu 20 tahun untuk memperbaiki, jauh berbeda dengan infrastruktur berupa jalan, jembatan dan lainnya yang memerlukan hitungan hari atau bulan untuk memperbaikinya," katanya.
Berita Terkait
Warga Dharmasraya dihebohkan penemuan mayat di Koto Gadang
Minggu, 28 April 2024 20:58 Wib
Hadiri Halal Bihalal dan Serahkan Bansos, Hendri Septa : Koto Tangah Punya Banyak Potensi Untuk Dikembangkan
Kamis, 18 April 2024 17:57 Wib
Bupati Solok saksikan gebyar alek barayo basamo di Desa Koto Baru
Sabtu, 13 April 2024 20:36 Wib
Bupati Pesisir Selatan tinjau langsung lokasi kebakaran di Kampung Koto Lamo
Selasa, 27 Februari 2024 9:56 Wib
Warga Duo Koto Agam ditemukan meninggal dunia di Danau Maninjau
Selasa, 13 Februari 2024 13:01 Wib
Pengurus KAN Koto Baru Pasaman Barat periode 2023-2028 dikukuhkan
Sabtu, 27 Januari 2024 17:17 Wib
Posko pengungsian Gunung Marapi di Koto Baru
Senin, 15 Januari 2024 10:41 Wib
Didanai Pokir Supardi, Warga VII Koto Talago miliki 10 jalan baru
Minggu, 14 Januari 2024 7:14 Wib