Empat Kecamatan di Pessel, miliki angka stunting tinggi dan perlu mendapat perhatian

id Sumbar,berita pessel,berita sumbar,pemkab pessel,angka stunting di Kabupaten Pesisir Selatan

Empat Kecamatan di Pessel, miliki angka stunting tinggi dan perlu mendapat perhatian

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMDP2KB) Pessel, Zulkifli,

Painan (ANTARA) - Pemerintah Daerah, Pesisir Selatan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DPMDP2KB) Pesisir Selatan, bersama istansi terkait bergotong royong dalam percepatan penanganan stunting di Kabupaten Pesisir Selatan.

Dikutip dari sumber SGGI tren prevalesi Stunting semester Sumatera Barat tahun 2021 - 2022 Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2021 - 25,2 dan 2022 - 29,8 %.

Ditemui diruang kerjanya, Selasa (11/7/2023), Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DPMDP2KB) Pesisir Selatan, Zulkifli mengatakan, untuk saat ini ada empat kecamatan diwilayahnya memiliki angka tinggi, Kecamatan Koto XI Tarusan 341, Kecamatan Batang Kapas 206, Surantih 261 dan Linggo Sari Baganti 253. Hal itu disebabkan jumlah anak cukup tinggi.

Lebih lanjut Zulkifli, foktor penyebab stunting bukan dari faktor kemiskinan. Namun faktor asupan gizi, pola makan juga menjadi hal lain dari penyebab tinggi stunting.

" Data dari Dinas Kesehatan diambil dalam 6 bulan sekali, angka stunting di Pessel yaitu 2.975 turun dari 2.386," ungkap Kadis DPMDP2KB Pessel.

Diterangkan Zulkifli, untuk angka stunting disebabkan dari faktor kemiskinan 403, sementara itu untuk keluarga beresiko stunting di Kabupaten Pesisir Selatan hingga sampai saat ini yaitu, 29.675.

Dinas DPMDP2KB Pessel, sejauh ini melalui audit kasus stunting dari 24 sampel hingga kini dinas nya belum bisa mendapatkan angka pasti. Tetapi dari 24 sampel, rata - rata semuanya bermasalah beresiko stunting. ( Pola Asuh Gizi).

"Saat ini jumlah anak telah mendapatkan bapak asuh stunting yaitu 201 orang," katanya

Ia menegaskan kembali jika faktor stunting bukan disebabkan karena faktor kemiskinan. Namun, faktor pola asuh gizi juga. Sedangkan dalam hal pembangunan jamban ( sanitasi) di tahun 2023ini sudah terbangun 2.184 jamban berada di 182 Nagari. 1 nagari harus membangun 12 jamban.

Dengan anggaran pembangunan jamban 1 unit kurang lebih Rp.2,5 juta. Sementara itu, target diberikan pemerintah pusat ke Pemkab Pessel pada tahun 2024 angka stunting di Pessel harus tercapai 14 %.

"Bersama istansi terkait dan bapak asuh. Pemkab Peseel akan terus berupaya dalam menekan angka stunting di Kabupaten Pesisir Selatan," ujar Kadis Pessel.