Padang (ANTARA) - Komunitas Saiyo Jelantah melakukan edukasi kepada masyarakat di Sumatera Barat akan dampak buruk minyak goreng bekas terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Ketua Komunitas Saiyo Jelantah Dicky Kurnia usai pelantikan Pengurus Komunitas Saiyo Jelantah 2023-2025 di Padang, Senin mengatakan bahaya minyak jelantah bagi lingkungan begitu besar dan ini belum disadari oleh masyarakat luas dan pihaknya mencoba mengambil peran dalam hal tersebut.
"Komunitas ini kami inisiasi untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya minyak jelantah atau minyak goreng yang telah dua atau tiga kali digoreng," kata dia.
Menurut dia minyak goreng bekas itu harus dikelola dengan baik dan kalau bisa dapat diuangkan sehingga memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat.
"Saat ini sudah ada sejumlah Bank Sampah yang menerima minyak jelantah dari masyarakat dan ditukar dengan uang atau simpanan dalam bentuk emas," kata dia.
Pihaknya juga telah merekrut sejumlah relawan untuk turun ke masyarakat memberikan edukasi dan juga mempersiapkan wadah bagi masyarakat untuk tidak membuang minyak jelantah sembarangan.
"Jika sampai di permukaan air akan merusak lingkungan dan menghambat matahari masuk ke laut atau sungai berdampak pada ekosistem. Selain itu jika masuk ke tubuh akan menyebabkan beragam penyakit meski dalam jangka waktu yang lama baru terlihat,"kata dia.
Dewan Pembina Komunitas Saiyo Jelantah, Irwan Afriadi mengaku bangga dapat membina komunitas yang bergerak di bidang lingkungan dan kesehatan.
"Momen baik dan bersejarah bagi lingkungan di Kota Padang dan Sumbar dan komunitas ini dapat mencapai target yang diinginkan," kata dia.
Menurut dia masih banyak pelaku UMKM yang abai terhadap minyak goreng yang mereka pakai untuk menghemat pembelian minyak goreng padahal ini dapat merusak tubuh.
"Kita masih melihat ada minyak goreng yang dipakai lebih dari tiga kali penggorengan dan ini tentu perlu di edukasi secara bersama," kata dia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbar Asben Hendri mengapresiasi anak muda yang mendukung upaya pengelolaan minyak jelantah yang jika dibiarkan akan memberikan dampak negatif bagi lingkungan.
"Jika minyak ini dibuang begitu saja akan berdampak buruk bagi lingkungan," kata dia.
Berita Terkait
Penyuluhan Pakan dan Penguatan Kelompok Tani Balimbiang Saiyo Tanah Datar Penerima Ternak Kambing Program Balai Ternak Baznas RI
Kamis, 22 September 2022 5:57 Wib
Kelompok Katapiank Saiyo Kukuban Agam pasarkan produk ke empat negara
Rabu, 2 Maret 2022 16:27 Wib
BUMNag Baringin Saiyo Tanah Datar bermitra dengan masyarakat kembangkan usaha ternak sapi pedaging
Jumat, 29 Oktober 2021 13:45 Wib
Legislator Pasaman kritik kinerja Perumda Air Tirta Saiyo karena air sering mati
Rabu, 26 Mei 2021 23:33 Wib
Perumda Air Minum Tirta Saiyo Pasaman miliki 18.574 pelanggan dengan 10 unit pelayanan
Rabu, 5 Mei 2021 13:54 Wib
Persatuan Solok Saiyo Sakato (S3) Padang bantu korban banjir di Solok
Sabtu, 16 Januari 2021 12:44 Wib
Karambia Runners berbagi di Panti Asuhan Bunda Saiyo
Sabtu, 16 Mei 2020 6:04 Wib
Taman baca di Padang Panjang hidupkan permainan tradisional anak
Rabu, 10 April 2019 16:40 Wib