Kelompok Katapiank Saiyo Kukuban Agam pasarkan produk ke empat negara

id berita agam,berita sumbar,rinuak

Kelompok Katapiank Saiyo Kukuban Agam pasarkan produk ke empat negara

Salah seorang anggota Kelompok Katapiank Saiyo, Desi Jelita sedang memajang produk miliknya. (Antarasumbar/Yusrizal)

Lima sampai 10 kilogram setiap kali pengiriman ke empat negara tersebut,
Lubukbasung (ANTARA) - Kelompok Katapiank Saiyo Kukuban, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat memasarkan produk olahan ikan asli Danau Maninjau sampai ke Malaysia, Singapura, Thailand dan Australia

Salah seorang anggota Kelompok Katapiank Saiyo, Desi Jelita (50) di Lubukbasung, Rabu, mengatakan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang dipasarkan di empat negara itu berupa dendeng rinuak, randang rinuak dan lainnya.

"Lima sampai 10 kilogram setiap kali pengiriman ke empat negara tersebut. Harga dendeng dan randang rinuak Rp300 ribu per kilogram, belum termasuk uang kirim," katanya.

Ia mengatakan, pemasaran produk olahan ikan asli Danau Maninjau di empat negara itu merupakan keluarga yang ada di sana.

Pada umumnya para pemesan merupakan warga lokal di daerah itu. Namun semenjak pandemi COVID-19, permintaan ke lima negara itu tidak ada.

"Permintaan dendeng dan randang rinuak tidak ada lagi ke negara tersebut setelah pandemi COVID-19," katanya.

Untuk permintaan produk olahan ikan asli danau vulkanik dari provinsi di Indonesia masih ada, karena ia memiliki reseller atau marketing dalam memasarkan produk tersebut di daerah itu dan pemesanan juga menggunakan Shopee.

Khusus untuk lokal, tambahnya dibandrol dengan harga Rp200 ribu per kilogram.

"Harga lokal berbeda dengan harga dari lima negara itu, karena mata uang cukup tinggi dari rupiah," katanya.

Ia memproduksi memproduksi sekitar 10 kilogram rinuak, badan dan lainnya setiap harinya. Apabila permintaan banyak, ia memproduksi sampai 150 kilogram per hari dan saat ini bahan baku seperti rinuak dan bada mulai berkurang.

Produk olahan dengan merek Uni Desi yang dihasilkan itu tahan selama satu bulan dan telah dipeking dengan bagus.

"Kemasan dan merek merupakan bantuan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha, Kecil dan Menengah Agam," katanya.***1***