Taman baca di Padang Panjang hidupkan permainan tradisional anak

id TBM Saiyo Ransam

Taman baca di Padang Panjang hidupkan permainan tradisional anak

Sejumlah anak bermain permainan tradisional di TBM Saiyo Ransam, Rabu(10/4/2019). TBM tersebut selain menyediakan ruang baca juga mengajak anak berinteraksi dan bermain dengan sesamanya dalam permainan tradisional agar tidak tergantung pada gawai. (Diskominfo Padang Panjang)

Padang Panjang, (ANTARA) - Salah satu taman bacaan masyarakat (TBM) di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Saiyo Ransam menghidupkan permainan tradisional untuk mengurangi kegemaran anak terhadap gawai dan memberikan keceriaan di masa kanak-kanak.

"Masa sekarang anak-anak banyak menikmati waktu luang bermain lewat gawai. Hal ini disayangkan karena mereka terpaku menunduk memandangi gawai dan interaksi dengan sesamanya berkurang," kata Pengelola TBM Saiyo Ransam Defri Yenni di Padang Panjang, Rabu.

TBM tersebut, terangnya tidak hanya difungsikan untuk menumbuhkan minat baca namun juga menyediakan sarana bagi anak-anak agar berinteraksi dengan sesamanya lewat permainan tradisional.

Melalui permainan tradisional itu pula anak-anak yang sedang masa pertumbuhan jadi aktif bergerak dan berpikir kreatif sambil bermain dengan ceria sebagaimana mestinya mereka melewatkan masa kanak-kanak.

Beberapa permainan tradisional yang dimainkan di TBM tersebut yaitu lompat tali merdeka, kelereng, congklak dan lainnya.

Defri menerangkan TBM tersebut telah berdiri sejak sekitar satu tahun lalu berlokasi di Kelurahan Sigando yang merupakan Desa Wisata Religi di Padang Panjang.

Buku-buku koleksi taman baca tersebut umumnya berupa buku seputar pertanian, perikanan, adat istiadat dan bacaan anak sumbangan dari pemerintah daerah setempat dan warga sekitar.

Di samping sarana membaca dan bermain bagi anak, TBM tersebut juga sudah melahirkan UKM yang menghasilkan makanan tradisional berupa Rakik dalam ukuran kecil atau disebut Rakik Mini dan memberikan pelatihan pidato adat bagi kaum bapak setiap bulan.

Defri berharap TBM tersebut senantiasa mendapat perhatian dari pemerintah setempat berupa dukungan sarana dan kegiatan yang bermanfaat bagi anak-anak.

Saat ini di Padang Panjang terdata sebanyak 20 TBM yang dikelola oleh masyarakat.

Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran menyampaikan apresiasinya atas kemauan warga membentuk taman baca dan merangkul anak-anak agar gemar membaca.

Menurutnya pemerintah setempat perlu memberikan penguatan legalitas bagi TBM tersebut agar pengelola dan penggiatnya dapat lebih mudah mengajak masyarakat beraktivitas dan gemar membaca mulai dari anak-anak hingga orangtua.

Di samping itu ia mendorong agar para pengelola TBM memviralkan aktivitas yang dilakukan supaya kegiatan positif tersebut tersebar dan diikuti oleh warga lainnya yang belum mengetahui. (*)