Pemkot Padang siap dongkrak jumlah akseptor KB

id Pemkot Padang,Sumbar,KB

Pemkot Padang siap dongkrak jumlah akseptor KB

Kepala DP3AP2KB Kota Padang, Eri Sendjaya (ANTARA/Mario Sofia Nasution)

Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) terus berupaya menambah jumlah akseptor KB di kota berpenduduk 900 ribu jiwa tersebut.

Kepala DP3A2KB Kota Padang, Eri Sendjaya di Padang, Jumat mengatakan jumlah akseptor KB di daerah itu terus meningkat. Dari perbandingan di masa yang sama dengan tahun 2022 mengalami peningkatan.

"Di Februari 2022 jumlah akseptor KB di Padang hanya 63 orang dan di tahun ini jumlah akseptor sepanjang Februari 2023 mencapai 350 penerima di periode yang sama," kata dia.

Menurut dia jumlah ini akan terus dipertahankan sehingga jumlah akseptor KB di Kota Padang semakin bertambah dan sistem pengendalian penduduk dapat berjalan dengan baik.

"Kita siapkan petugas di Puskesmas, Posyandu dan fasilitas kesehatan untuk memberikan pelayanan KB dan edukasi soal KB," kata dia.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar merilis persentase perempuan berumur 15-49 tahun yang pernah kawin yang edang mengikuti program KB di Kota Padang pada 2019 sebesar 36,77 persen kemudian turun pada 2020 menjadi 35,48 dan 35 persen di tahun 2021.

Selain itu Pemkot Padang menargetkan angka prevalensi angka anak yang gagal tumbuh akibat kekurangan gizi atau stunting di kota berpenduduk sekitar 900 ribu jiwa tersebut di akhir 2023 di angka 17 persen.

Wali Kota Padang, Hendri Septa dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Padang di Padang mengatakan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022 Kota Padang di angka 19,5 persen, angka ini mengalami kenaikan dari pada 2021 di angka 18,9 persen.

"Memang terjadi kenaikan namun di tahun ini kita semua bersepakat untuk menekan angka stunting. Hari ini kita rapat dengan Kantor Kemenag, Dinas Kesehatan, DP3AP2KB, Puskesmas dan penyuluh bersepakat menurunkan angka tersebut," kata dia.

Ia mengatakan saat ini jumlah anak yang terdata stunting sebanyak 2.563 anak dan targetnya turun menjadi 641 di akhir tahun ini.

"Kalau bisa tentu semua anak yang telah terdata stunting ini dapat kita buat sehat semua dengan memberikan penanganan khusus sehingga mereka bisa sehat kembali," kata dia.

Selain itu di Kota Padang saat ini terdata ada 10.251 ibu hamil yang ada di daerah setempat dan terdata sebanyak 1.425 ibu hamil ini mengalami anemia atau sekitar 13,9 persen. Kemudian ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) sebanyak 850 orang dan ibu hamil berisiko sebanyak 2.174 orang atau sekitar 21,3 persen.

"Ibu hamil ini diprediksi melahirkan bulan Oktober atau November dan kita berupaya agar mereka semua terpenuhi nutrisi gizi sehingga melahirkan anak yang sehat," kata dia.