Transmigrasi jalan mencapai SDGs Desa

id SDGs Desa,Berita pessel,Berita sumbar

Transmigrasi jalan mencapai SDGs Desa

Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar saat menjadi pembina upacara Hari Bhakti Transmigrasi ke-72 di KTM Lunang Silaut

Painan (ANTARA) - Menteri Desa Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar dalam pidatonya yang dibacakan Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat Rusma Yul Anwar menyampaikan transmigrasi adalah salah satu jalan mencapai SDGs Desa.

Bahkan pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi merupakan bagian tidak terpisahkan dari upaya terpadu percepatan pembangunan berkelanjutan, sesuai amanah Peraturan Presiden (Perpres) nomor 59 tahun 2017.

"Di situ ada 18 tujuan antara lain desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, desa sehat dan sejahtera," ungkap menteri dalam pidatonya yang dibacakan Bupati ketika peringatan hari Bhakti Transmigrasi ke-72 di KTM Lunang-Silaut.

Upacara Hari Bhakti Transmigrasi kali ini dilaksanakan di lapangan utama KTM Lunang-Silaut. Pada kesempatan itu turut hadir Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Mimi Riarty Zainul.

Kepala Dinas Perhubungan, Syafrizal, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Mar Alamsyah, Camat Silaut Syamwil, Kapolsek Lunang AKP. Adbianus, Bhabinsa Silaut Sertu. Waltadi dan tokoh masyarakat setempat.

Selain itu lanjut menteri melalui transmigrasi terwujud pendidikan desa berkualitas, keterlibatan perempuan desa, desa layak air bersih dan sanitasi. Desa berenergi bersih dan terbarukan, pertumbuhan ekonomi desa merata.

Infrastruktur dan inovasi desa sesuai kebutuhan, desa tanpa kesenjangan, kawasan permukiman desa aman dan nyaman, konsumsi dan produksi desa sadar lingkungan.

Desa tanggap perubahan iklim, desa peduli lingkungan laut, desa peduli lingkungan darat, desa damai berkeadilan, kemitraan untuk pembangunan desa dan kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.

Ke depan calon wilayah transmigrasi lebih dulu dibangun dengan menggunakan teknologi terutama untuk memperbaiki kesulitan akses menuju wilayah transmigrasi.

Pola pengelolaan lahan diarahkan terintegrasi untuk seluruh kawasan transmigrasi. Sekaligus, menjaga agar tidak ada lahan yang terfragmentasi.

Integrasi lahan diikuti dengan implementasi integrasi pertanian, mulai dari hulu sarana produksi pertanian, produksi di lahan maupun olahan dalam industri, sampai memastikan offtaker untuk pemasaran hasil

pertanian.

Mekanisasi usaha tani yang lengkap dari hulu, hingga jaminan pemasaran ini menjadi solusi ketahanan pangan, karena telah tersedia lahan luas yang dikelola secara terintegrasi.

"Ada warga yang mengelola, bisnis bisa dilembagakan dalam badan hukum publik berupa BUM Desa maupun BUM Desa Bersama," terang menteri.

Di Indonesia, konsep transmigrasi untuk pertama kalinya, diperkenalkan Presiden Soekarno melalui artikel yang diterbitkan Harian Soeloeh Indonesia terbitan 1927, karena itu menjadi program khas Indonesia.

Sementara transmigrasi Lumang-Silaut pertama dimulai pada 1973 di Lunang I dan terakhir pada 2001 di Silaut VI. Sedangkan untuk Kota Terpadu Mandiri (KTM) dimulai sejak 2008 dan secara bertahap hingga kini terus dibangun.

Di Pesisir Selatan masyarakat transmigrasi dan warga lokal hidup dengan rukun, damai, bahu membahu dan berdampingan dalam membangun kawasan tersebut, bahkan telah terjadi asimilasi budaya secara baik.

Pemerintah kabupaten terus memberikan dukungan demi kemajuan masyarakat di kawasan transmigrasi Lunang-Silaut, salah satunya adalah penyiapan kawasan perkebunan kelapa sawit.

"Kami pemerintah kabupaten terus berkomitmen terhadap dukungan itu," tegas bupati.