Payakumbuh (ANTARA) - Kelompok Tani Padang Cubadak Indah (PCI) Kelurahan Sawah Padang Aua Kuniang, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat memproduksi pupuk organik untuk mengatasi kelangkaan pupuk dan menekan biaya produksi pertanian.
Ketua Kelompok Tani PCI Yanuardi di Payakumbuh, Senin mengatakan bahwa pupuk yang diberi nama Pupuk Organik PCI ini berbahan kotoran hewan, serbuk gergaji kayu kelapa, arang sekam, dan sejumlah bahan lainnya.
"Untuk proses persiapan dan produksi sekitar dua minggu. Di awal, setelah pupuk organik diolah, akan dibawa terlebih dahulu ke kampus untuk dilakukan uji labor melihat apa yang masih kurang untuk sempurnanya pupuk organik yang diproduksi," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pertanian Kota Payakumbuh Depi Sastra dalam membuat pupuk organik tersebut.
"beliau menyarankan bahwa memang perlu dilakukan tes kepada hasil produksi, dan sudah difasilitasi untuk uji labor dengan pihak universitas," katanya.
Ia mengatakan sebagai kelompok tani pertama di Kelurahannya tersebut yang memproduksi pupuk organik murah, pihaknya dapat mengatasi kelangkaan pupuk dan mengurangi biaya produksi pertanian.
"Pupuk ini nantinya bisa dipesan kepada kelompok tani PCI, dan mereka juga siap bekerja sama memasok apabila ada pesanan dalam jumlah banyak. Kami juga nanti bisa jual kepada KWT dan masyarakat yang butuh pupuk organik murah," ujarnya.
Terpisah Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda mengungkapkan apresiasi atas semangat kelompok tani PCI yang mendukung program pengendalian inflasi yang sedang digalakan pemerintah.
Menurutnya, dengan memproduksi pupuk organik murah, kelompok tani bisa berdaya untuk kelompoknya dan membantu KWT serta masyarakat mengaksesnya.
"Kita berharap kelompok tani lainnya juga dapat berinovasi seperti ini, kami di Pemda siap mendukung baik dalam bentuk pembinaan dan bantuan lainnya yang bisa diupayakan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Depi Sastra mengatakan saat ini sudah ada 7 unit pengolahan pupuk organik (UPPO) binaan dinas pertanian, termasuk Kelompok Tani PCI.
Ia mengatakan selama ini harga pupuk kimia mahal yang membuat petani kesulitan selain itu pemakaian pupuk kimia yang cukup tinggi menyebabkan kondisi tanah sudah banyak yang kurus.
"Banyak residu kimia di dalam tanah, kesuburan tanah menurun, makanya dengan menggalakan pemakaian pupuk organik, maka unsur hara di tanah bisa dikembalikan," katanya.
Ia mengharapkan UPPO yang telah ada itu terus hidup dan bersemangat membuat pupuk organik sehingga kotoran hewan peternak pun dapat termanfaatkan.
"Sehingga ada harapan ke depan bagi peternak dan kelompok tani dengan produksi pupuk ini, hasil pertanian kita semakin bagus," ujarnya.
Berita Terkait
Kelompok tani di Solok terima 5,5 ribu ayam KUB dari Pemprov Sumbar
Minggu, 5 Mei 2024 16:47 Wib
31 kelompok tani di Agam dapat bantuan pompa air dari Kementan
Sabtu, 20 April 2024 13:40 Wib
Kelompok tani di Solok terima klaim asuransi gagal panen akibat banjir
Selasa, 9 April 2024 15:07 Wib
Pasar Tani untuk memenuhi kebutuhan warga
Kamis, 7 Maret 2024 14:59 Wib
Dibantu Bibit Semen Padang, kelompok tani Tanjung Gadang tanam 10.000 kaliandra merah
Rabu, 14 Februari 2024 16:02 Wib
Minim regenerasi buruh tani
Rabu, 31 Januari 2024 17:20 Wib
Mahasiswa KKNT-V PNP bantu buatkan "branding" UMKM Saka Tebu Tani Lestari
Rabu, 24 Januari 2024 17:02 Wib
DLH Kota Solok serahkan bantuan mesin pencacah ke kelompok tani
Senin, 1 Januari 2024 21:05 Wib