Pemkab Solsel ajak masyarakat jaga kesehatan jantung, deteksi melalui "Menari"

id kesehatan jantung,car free day,solok selatan,sumbar

Pemkab Solsel ajak masyarakat jaga kesehatan jantung, deteksi melalui "Menari"

Bupati Solok Selatan, Khairunas (dua kiri) mengikuti senam pagi di halaman Kantor Bupati setempat di Padang Aro, Minggu (6/11). (ANTARA/HO-Diskominfo Solok Selatan)

Padang Aro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mengajak masyarakat daerah itu menjaga kesehatan jantung dengan berolahraga secara rutin, salah satunya melalui Car Free Day yang dilaksanakan setiap pekan.

"Menjaga kesehatan sangat penting bagi kita semua. Dengan olahraga teratur, maka kita telah berusaha membuat tubuh bugar untuk sehat," kata Bupati Solok Selatan Khairunas usai senam bersama masyarakat di halaman Kantor Bupati, Padang Aro, Minggu.

Car Free Day pekan ini, Pemkab Solok Selatan mengedukasi masyarakat tentang penyakit jantung dengan mendatangkan dokter spesialis jantung dari Heartology Cardiovaskuler Center Jakarta, Dr. dr. Dicky Hanafy, Sp.JK (K) .

Dicky mengatakan jantung merupakan organ tubuh yang tidak pernah berhenti. "Jantung sangat penting untuk memompa darah kita. Tanpa jantung darah kita tidak akan kemana-mana, dimana darah sangat penting oleh organ lainnya," katanya

Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk menyayangi jantung. Dalam kesempatan itu, ia mengenalkan deteksi kesehatan jantung melalui Menari (Meraba Nadi Sendiri).

"Cara meraba nadi adalah dengan merasakan dengan dua jari pada pergelangan tangan kiri atau kanan," katanya.

Sebelumnya pada Sabtu (5/11), Pemkab Solok Selatan menggelar seminar sehari dengan tema "Deteksi Dini dan Tata Laksana Penyakit Jantung dengan Teknologi Terkini". Seminar tersebut dalam rangka memeriahkan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 Tahun 2022.

Kegiatan tersebut upaya pemerintah kabupaten setempat memberikan informasi dan edukasi terkait penyakit jantung dan deteksi dini penyakit tersebut.

Seminar ini menghadirkan narasumber spesialis jantung, Dr. dr. Dicky Hanafy, Sp.JK (K) dan spesialis bedah thorax kardio vascular, dr. Dicky Aligheri Wartono, Sp.BTKV (K) dari Heartology Cardiovaskuler Center Jakarta.

Bupati Solok Selatan, Khairunas mengatakan penyakit jantung masih berada peringkat pertama penyebab kematian, penyumbang 16 persen dari data WHO, sementara menjadi penyumbang kedua setelah diabetes di Indonesia.

Sementara itu Dicky Hanafy menjelaskan bahwa deteksi dini penyakit jantung tindak harus merasa sakit dahulu. Untuk itu masyarakat harus mengetahui tanda-tanda penyakit jantung dan beberapa penyakit penyebab gagal jantung.

"Cepat lelah, sesak Nafas, nyeri dada, tertekan di daerah dada, sasa berat di dada, munculnya keringat dingin, rasa terbakar, pusing, rasa mual atau nyeri ulu hati adalah beberapa ciri ada masalah pada jantung," katanya.