65 anggota DPRD Sumbar turun ke dapil serap aspirasi masyarakat

id Sumbar,DPRD Sumbar,Padang,Reses

65 anggota DPRD Sumbar turun ke dapil serap aspirasi masyarakat

Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat Irsyad Safar (ANTARA/HO DPRD Sumbar)

Padang (ANTARA) - 65 anggota DPRD Sumatera Barat turun ke daerah pemilihan mereka untuk menyerap aspirasi masyarakat dalam kegiatan reses yang digelar 23-30 Oktober 2022.

Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat Irsyad Safar di Padang, Selasa mengatakan kegiatan reses ini fokus menampung keluhan masyarakat yang beragam dan agar dapat diserap anggota dewan dan disampaikan dalam rapat paripurna sehingga bermuara pada kebijakan anggaran di tahun depan.

Seluruh anggota DPRD Sumbar tengah terjun ke delapan daerah pemilihan (dapil), dalam agenda reses untuk merangkum aspirasi masyarakat dan salah satu prioritasnya mendapatkan info dari masyarakat terkait kasus gagal ginjal akut pada anak-anak.

"Masukan tersebut akan menjadi rekomendasi DPRD Sumbar secara kelembagaan pada rapat resmi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar yang diharapkan bisa dilaksanakan minggu depan," kata dia.

Terkait kasus gagal ginjal akut pada anak yang saat ini terjadi di Sumbar secara pribadi dirinya prihatin dan kasus ini telah berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB). Di Sumbar sendiri jumlah korban terus bertambah, baik jiwa maupun yang dalam perawatan.

“Saya berbela sungkawa terhadap orang tua yang anaknya berpulang karena penyakit ini. Kehilangan buah hati tercinta, adalah sesuatu yang berat. Semoga diberikan ketabahan oleh Allah SWT, ” katanya.

Dia meminta pemerintah daerah proaktif untuk mengamankan obat-obatan yang dicurigai mengandung zat-zat terlarang, sesuai dengan rekomendasi BPOM atau Dinas Kesehatan. Kapan perlu turun langsung kelapangan untuk mengamankan, agar masyarakat terlindungi dan jumlah korban tidak bertambah.

“Sudah kewajiban pemerintah untuk melindungi masyarakat, sehingga KLB ini bisa dikendalikan,” katanya.

Dia juga meminta pemerintah daerah transparan untuk memberikan informasi terkait gagal ginjal akut kepada masyarakat, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi berkembangnya berita yang tidak benar.

“Nantinya kita akan panggil mitra kerja, seperti Dinas Kesehatan atau stakeholder terkait, untuk rapat bersama dengan komisi yang membidangi kesehatan yaitu Komisi V DPRD Sumbar, pasca reses itu akan diprioritaskan,” katanya.

Sebelumnya Wakil Ketua DPRD Sumbar lainnya, Suwirpen Suib mengimbau masyarakat ikut berperan mengantisipasi kasus gagal ginjal akut dengan tidak mengonsumsi obat-obatan jenis sirup terlebih dahulu.

DPRD Sumbar siap bekerja sama sesuai dengan kewenangan untuk menyelesaikan persoalan gagal ginjal akut yang menjadi keresahan masyarakat.

Pihak kesehatan mesti melakukan edukasi terkait fenomena ini, sehingga masyarakat lebih paham apa yang harus dilakukan jika ada tanda tanda bahaya.

Selain itu tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) juga sementara waktu tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sirop. Fenomena gagal ginjal akut mesti mendapatkan perhatian dari semua pihak, sehingga bisa diambil langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi hal yang lebih buruk.

"DPRD Sumbar melalui komisi terkait akan menjadwalkan rapat bersama Dinas Kesehatan Sumbar, mencari solusi untuk mengambil langkah – langkah ke depan, diharapkan pihak terkait bisa bekerja optimal untuk mengentaskan persoalan ini,"kata dia.