Masyarakat Tinggam Talamau Pasbar jaga tradisi "tolak bala" selama bercocok tanam

id Masyarakat Tinggam Talamau Pasbar,Berita pasbar,Berita sumbar,tolak bala pasbar

Masyarakat Tinggam Talamau Pasbar jaga tradisi "tolak bala" selama bercocok tanam

Bupati Pasaman Barat Hamsuardi saat menghadiri doa tolak bala atau doa tolak bahaya yang dilakukan oleh masyarakat Tinggam Talamau sebagai upaya dalam bercocok tanam agar terhindar dari bahaya. (Antara/Altas Maulana).

Simpang Empat (ANTARA) - Masyarakat Jorong Tinggam Nagari Sinuruik Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat terus mempertahankan tradisi doa tolak bala atau tolak bahaya selama menanam padi di daerah itu.

Tokoh masyarakat Tinggam Sinuruik Datuak Mangkoto Alam Samsul Bahri usai melakukan doa tolak bala, Selasa mengatakan kegiatan yang dinamakan "Malopeh Kaua dan Tolak Bala" atau melepas niat dan tolak bahaya merupakan tradisi masyarakat Jorong Tinggam yang dilaksanakan secara turun temurun sejak dahulunya selama bercocok tanam padi.

"Masyarakat Tinggam selalu melaksanakan tradisi ini guna meminta ridho kepada Allah SWT agar tetap terjaga dari bahaya yang merusak tanaman," katanya.

Bupati Pasaman Barat Hamsuardi saat menghadiri doa bersama itu mengatakan tradisi adat Nagari Sinuruik yang dilakukan saat akan menanam padi, yang dilaksanakan setiap tahunnya.

Menurutnya tradisi tersebut merupakan tradisi turun-temurun bagi masyarakat Sinuruik, dimana masyarakat setempat mempercayai bahwa tradisi ini dapat menolak bala terhadap tanaman padi saat bercocok tanam hingga panen nanti.

Ia mengatakan kegiatan ini dapat menjadi jembatan untuk menjalin silaturahmi dan menjaga kekompakan antar masyarakat, terlebih saat melaksanakan tradisi dalam upaya mencegah bala atau masalah dengan melakukan doa bersama.

Ia juga mengingatkan masyarakat, selain terus berusaha, masyarakat juga diminta untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena Allah lah sumber rezeki sesungguhnya.

"Ke depan, tradisi ini tetap dilestarikan, sehingga budaya dan adat istiadat yang sudah ada sejak dulu tetap lestari. Ini bukan sekedar tradisi, lebih dari itu tradisi ini merupakan upaya keberlanjutan hidup melalui jalan kebudayaan," sebutnya.

Ia berharap dengan adanya upaya yang dilakukan oleh masyarakat, Allah bisa mengabulkan doa masyarakat.

Sementara itu Anggota DPRD Pasaman Barat Baharuddin R juga menghimbau agar masyarakat selalu tabah akan cobaan-cobaan yang diberikan oleh Allah SWT dan semangat dalam mencari rezeki.

Ia juga berharap semoga upaya yang dilakukan melalui tradisi ini mendapatkan ridho dari Allah SWT.

Dalam kesempatan tersebut, diakhir acara juga dilaksanakan doa tolak bala yang dipimpin oleh Buya Saleh. Sementara Bupati Hamsuardi mengumandangkan azan selama acara doa bersama berlangsung.***3***