Simpang Empat (ANTARA) - Sekitar 8,6 hektare lahan sawah masyarakat yang tergabung pada kelompok tani di Jorong Harapan Tinggam Nagari Sinuruik Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat terdampak akibat banjir yang melanda daerah itu pada Sabtu (12/11).
"Selain merusak sawah yang ada juga merendam bibit padi umur 10 hari setelah tanam," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Pasaman Barat Doddy San Ismail di Simpang Empat, Senin.
Menurutnya banjir yang melanda daerah itu dipicu oleh hujan lebat yang terjadi pada Sabtu (12/11/ sore sekitar pukul 16.09 WIB selama 2,5 jam.
Mengakibatkan meluapnya air dari Anak Sungai Batang Silalang kearah persawahan petani sehingga merendam bibit padi yg baru tanam 10 hari.
"Perhitungan sementara kerugian materil benih mencapai Rp30 juta lebih dengan asumsi harga benih Rp10 ribu per kilogram dan pengolahan lahan sekitar Rp 1,5 juta per hektare," ujarnya.
Hingga saat ini, katanya, masyarakat masyarakat Tinggam Talamau masih siaga karena hujan lebat terus terjadi.
Ia mengatakan Kecamatan Talamau merupakan salah satu daerah sentra sawah yang menjadi penghasil padi tertinggi di Pasaman Barat.
Ia menjelaskan luas lahan sawah sesuai dengan luas lahan pangan pertanian berkelanjutan (LP2B) seluas 7.804 hektare dan yang diusulkan seluas 9.390 hektare.
Untuk produksi padi tahun 2021 sebanyak 109.883 ton dengan IP 2,2 dan target tanam padi tahun 2022 seluas 17.463 hektare.
Untuk sentra padi berdasarkan penetapan SK kawasan tanaman pangan dari Gubernur Sumbar dan Bupati Pasaman Barat berada di Kecamatan Kinali, Kecamatan Lembah Melintang, Kecamatan Talamau dan Kecamatan Ranah Batahan.***1***