Peternak di Payakumbuh diminta melapor ke Dinas Pertanian jika ternaknya terindikasi PMK

id berita payakumbuh, berita sumbar

Peternak di Payakumbuh diminta melapor ke Dinas Pertanian jika ternaknya terindikasi PMK

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Payakumbuh Sujarmen. (Antara/Akmal Saputra)

Payakumbuh (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Payakumbuh, Sumatera Barat meminta agar seluruh peternak yang ada di daerah tersebut untuk melapor ke kantornya jika menemukan hewan ternaknya terindikasi terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Jika ditemukan adanya kasus atau gejala ternak yang mengarah kepada ciri atau tanda PMK, segera laporkan ke kami dalam 1×24 jam," kata Kepala Bidang Peternakan dan Keswan Dinas Pertanian Kota Payakumbuh Sujarmen.

Ia mengatakan tim dari Dinas Pertanian Kota Payakumbuh akan langsung turun ke lokasi atau ke kandang milik masyarakat yang melapor untuk memastikan kondisi ternak tersebut.

"Kalau memang ternak tersebut terindikasi, nantinya akan langsung kita berikan penanganan dan akan kita isolasi ke kandang kita yang ada di dekat Rumah Potong Hewan (RPH)," ungkapnya.

Disampaikannya bahwa PMK merupakan penyakit yang menyerang hewan ternak berkuku genap atau belah seperti sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi.

Ciri utamanya yakni hewan mengalami panas tinggi sekitar 39 derajat celsius hingga 41 derajat celsius, lalu hipersalivasi atau keluar air liur secara berlebih, air liur terlihat menggantung dan air liur terlihat berbusa.

Selanjutnya ada lesi atau bintik-bintik merah sekitar mulut, lidah, gusi, ambing, dan kuku hewan ternak. Bagi sapi perah terjadi penurunan produksi susu yang drastis.

"Ada pula gejala lainnya seperti kepincangan pada beberapa hewan serta adanya pembengkakan pada kelenjar submandibular," ungkapnya.

Ia mengatakan ternak yang terjangkit PMK masih dapat dimakan oleh manusia meskipun ada beberapa organ yang tidak dibolehkan seperti jeroan atau organ dalam.

"PMK ini tidak bersifat zoonosis atau tidak dapat menularkan ke manusia. Sehingga masyarakat tidak perlu terlalu khawatir meskipun tetap harus waspada," ujarnya.

Selain itu dia juga meminta agar pemilik ternak untuk lebih rutin membersihkan kandang dan melakukan penyemprotan disinfektan.

"Hal ini yang akan kita sosialisasikan ke peternak kita. Selain kita yang langsung datang ke kandang milik masyarakat kita juga akan bekerja sama dengan asosiasi, kelompok tani dan melalui masjid atau mushalla," ungkapnya.