Padang (ANTARA) - "Kampuang den nan jauah di mato, gunuang sansai bakuliliang. Den takana jo kawan- kawan lamo, sangkek den basuliang suliang. Panduduaknyo nan elok, nan suko bagotong royong, sakik sanang samo samo diraso den takana jo kampuang". Lirik lagu yang dipopulerkan Chikita Meidy itu meluncur deras dari mulut jenderal polisi bintang dua, Irjen Pol Teddy Minahasa Putra yang menjabat sebagai Kapolda Sumbar.
Lirik itu diucapkan dengan fasih dan membuat orang-orang yang ada di ruangan Hoegeng Mapolda Sumbar pada saat rapat evaluasi akhir tahun, tamu undangan yang terdiri dari pimpinan media dan wartawan terkesima hening, lalu tepuk tangan secara perlahan menyeruak memenuhi salah satu ruangan di gedung yang berada di ruas Jalan Sudirman tersebut.
Alumni Akpol 1993 ini mengaku lagu ini yang menguatkan dirinya ketika mendapatkan amanah dari Kapolri menjabat Kapolda Sumbar menggantikan Irjen Pol Toni Harmanto karena salah satu tugas berat yang akan dihadangnya adalah capaian vaksinasi Sumbar yang begitu rendah dibandingkan provinsi lain Indonesia.
Usai dilantik sebagai Kapolda Sumbar 31 Agustus 2021, capaian vaksin Sumbar pada 7 September 2021 baru tercapai 17,56 persen untuk dosis 1 atau sekitar 777 ribu orang, sementara dosis kedua baru mencapai 9,80 persen atau 433 ribu orang.
Jumlah ini tentu sangat jauh dari target vaksinasi target nasional yang harus dikejar 70 persen hingga Desember 2021. Hanya ada waktu beberapa bulan hingga akhir tahun untuk mencapai persentase tersebut.
Jumlah persentase yang begitu besar menjadi pekerjaan rumah yang berat ditambah upaya yang tidak mudah meyakinkan masyarakat menjalani vaksinasi sebagai ikhtiar dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Ditambah gelombang isu hoaks tentang vaksinasi yang beredar luas di masyarakat.
"Saya yakin target itu dapat dicapai karena warga Sumbar kuat dengan filosofi gotong royongnya. Ini yang digambarkan di lagu Kampuang Nan Jauh di Mato itu," katanya menceritakan keyakinan yang dimilikinya.
Ia bercerita pada awalnya seluruh Forkopimda di Sumatera Barat bergerak sendiri-sendiri melakukan vaksinasi sesuai jumlah vaksin yang diberikan pusat. Setiap instansi diberikan dosis vaksin COVID-19 namun mereka bergerak sendiri-sendiri.
Hasilnya dapat ditebak, program ini berjalan namun hasilnya belum optimal. Misalnya dosis yang diberikan kepada Pemprov Sumbar kala itu tak habis dan banyak tersisa sementara vaksin yang diberikan kepada kepolisian, TNI dan lainnya dosis yang ada cepat habis.
"Ini yang coba kita kelola dan usulkan kepada gubernur selaku Ketua Satgas COVID-19 agar program vaksinasi ini berjalan serentak dan terpusat agar capaiannya semakin baik," kata dia.
Setelah itu diluncurkanlah kegiatan Sumbar Sadar Vaksin (Sumdarsin) yang dilakukan secara serentak di seluruh daerah dan mengoptimalkan seluruh potensi untuk mulai dari sumber daya manusia yang ada di instansi berkewajiban meyakinkan warga di lingkungan mereka untuk vaksin.
Tak hanya itu, kepolisian kerap melakukan razia di jalan untuk memastikan warga yang melintas telah menjalani vaksinasi periode pertama maupun kedua.
Warga yang ditemukan belum mendapatkan vaksinasi diedukasi dan diarahkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di posko yang ada dan menjalani vaksinasi.
Program ini berjalan serentak sebagai upaya agar capaian vaksinasi ini berjalan dengan baik untuk memunculkan kekebalan imun kelompok atau yang dikenal (herd immunity).
Fokus Vaksinasi
Uniknya, Kapolda Sumbar ini usai dilantik langsung fokus menjalankan tugas membantu gubernur menyukseskan vaksinasi COVID-19 di Sumatera Barat.
Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu mencontohkan setiap ada permintaan audiensi dari media ke Kapolda Sumbar, Irjen Teddy meminta dirinya untuk menggantikan dan memberikan pengertian kepada pemimpin media bahwa saat ini dirinya fokus kepada program vaksinasi.
"Kapolda ingin fokus dengan tugas utama dahulu dan jika sudah sukses baru kita lakukan koordinasi untuk program lainnya," ujarnya.
Keseriusan ini menjalankan vaksinasi ini dibuktikan dengan pengawasan dan kunjungan langsung dilakukan ke seluruh kota dan kabupaten di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa ini. Tak hanya datang menggunakan mobil dinas, pria ini datang ke lokasi dengan turing sepeda motor dalam keadaan panas terik maupun hujan.
Teddy Minahasa yang juga Presiden komunitas pecinta motor gede Harley Davidson Chapter Indonesia (HDCI) kerap melakukan turing dari satu tempat ke tempat lain menggunakan sepeda motor dalam memantau program vaksinasi di daerah.
Kegiatan ini rutin dilakukannya setiap akhir pekan bersama rombongan Pejabat Utama Polda Sumbar dan pecinta Harley datang langsung memantau program vaksinasi di daerah yang mereka datangi.
Tak hanya berkunjung layaknya kegiatan formal, Kapolda juga mengajak Forkopimda di daerah tersebut untuk rapat evaluasi dan monitoring bagaimana vaksinasi di daerah itu terus meningkat.
Seakan tak pernah lelah, dirinya seakan terus memiliki energi melakukan kunjungan dari satu tempat ke tempat lain untuk memastikan program ini berjalan baik di tingkat Polda, Polres hingga Polsek di setiap nagari (desa adat) di tanah Minangkabau ini.
Partisipasi Semua Pihak
Tak hanya pemerintah, pihaknya juga menggandeng pihak swasta dan masyarakat luas untuk menjalankan vaksinasi sebagai ikhtiar keluar dari pandemi COVID-19 yang tak hanya memporak-porandakan kesehatan masyarakat tapi juga bidang ekonomi.
Dirinya berkomitmen tak menerima bantuan pihak luar berupa uang tunai namun lebih kepada barang-barang yang akan disebarkan kepada masyarakat yang telah berpartisipasi menjalankan vaksinasi COVID-19 dalam program Sumbar Sadar Vaksin (Sumdarsin).
“Kita sangat menjaga hal ini agar bantuan yang diberikan pihak swasta, tokoh dan lainnya tidak berupa uang tunai berupa barang. Ini yang kita salurkan yang juga membantu masyarakat akan bahan-bahan pokok,” kata dia.
Kegiatan Sumdarsin ini berjalan secara berkelanjutan bahkan Kapolri dan Panglima TNI kala itu beberapa kali mengunjungi Sumbar untuk mendorong capaian vaksinasi ini terus menanjak. Selain itu Mendagri Tito Karnavian juga datang ke Sumbar mendorong kepala daerah ikut terlihat aktif mendukung program vaksinasi Sumbar terus membaik.
Gerakan Sumdarsin ini berjalan serentak di seluruh kota dan kabupaten, seluruh warga mendatangi lokasi-lokasi yang telah disiapkan dan untuk Kota Padang dipusatkan di GOR Haji Agus Salim sebanyak dua kali dan salah satunya dikunjungi Kapolri dan Panglima TNI kala itu.
Selain itu gerakan ini juga masif dilakukan di seluruh daerah di Sumatera Barat baik di gerai yang ada di Polres dan Polsek. Kemudian Puskesmas, kantor pemerintah dan lainnya.
Hingga 31 Desember, capaian vaksinasi COVID-19 Sumbar ternyata belum mencapai angka 70 persen namun baru di angka 67,9 persen. Melihat hal itu di awal Januari, Kapolda Sumbar lalu menginisiasi lomba Sumdarsin antar instansi untuk mengejar capaian vaksinasi Sumbar.
Lomba antar instansi itu digelar selama dua pekan dengan memberikan hadiah berupa mobil kepada instansi yang paling banyak membawa masyarakat vaksinasi.
Hasilnya, dalam jangka dua pekan capaian vaksinasi Sumbar berhasil melampaui 70 persen dan di hari akhir lomba capaian vaksinasi Sumbar mencapai 76,19 persen.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengakui peran vital Kapolda Sumbar dalam menggerek capaian vaksinasi di Sumbar.
Politisi PKS itu mengapresiasi kebijakan menginisiasi dan inovasi dalam percepatan vaksinasi COVID-19 melalui kegiatan ini.
"Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Kapolda Sumbar yang punya ide-ide yang luar biasa," kata dia.
Sementara Ketua LKAAM Sumbar Fauzi Bahar Dt Nan Sati juga mengapresiasi Kapolda Sumbar atas dukungan penuh terhadap capaian vaksinasi di Sumatera Barat sehingga bisa mencapai 78 persen.
"Terima kasih peran Kapolda telah menggagas Lomba Sumbar Sadar Vaksin (Sumdarsin), yang telah menyelamatkan anak kemenakan kami dengan vaksinasi, yang setiap hari dilaksanakan," kata dia.
Kapolda Sumatera Barat mengakui adanya kerja sama seluruh pihak di daerah setempat membawa dampak dengan naiknya capaian vaksinasi COVID-19 di Sumbar hingga melebihi ambang batas nasional yakni 70 persen.
"Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas partisipasi Forkopimda dan masyarakat yang menyukseskan perlombaan Sumbar Sadar Vaksin (Sumdarsin) yang digelar 8-22 Januari 2022," katanya.
Perlombaan Sumdarsin sebetulnya hanya sebuah metode, bukan dari akhir sasaran yang diharapkan agar total warga yang menjalani vaksinasi semakin banyak.
Ia menyebutkan capaian vaksinasi di Sumatera Barat pada September 2021 cukup rendah yakni 16 persen, padahal di akhir Desember harus mencapai 70 persen.
"Itu adalah target dari bapak Presiden," kata dia.
Hal ini tentu membuat semua pihak harus bekerja keras untuk mencapai 70 persen dan dirinya meyakini dan percaya itu semua bisa tercapai bukan karena kerja polisi saja.
"Walaupun tadi kita saksikan para pemenang lomba Sumdarsin ini banyak representasi polisi, tapi panitia gabungan dari Pemprov, Polda, Korem, dan seterusnya," katanya.
Ia mengatakan tanpa kerja keras dan tanpa sinergi dari seluruh Forkopimda capaian itu sulit diwujudkan dan kesuksesan capaian vaksinasi itu karena dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu ketersediaan vaksinnya, kesiapan tim vaksinator, dan ketiga adalah bagaimana cara menggerakkan massa untuk vaksin.
"Tujuan akhirnya bukan siapa yang menang maupun siapa yang kalah, setidaknya kita semua telah berpartisipasi menyumbangkan angka capaian vaksinasi," kata dia.