Darul Siska: tekan stunting, wujudkan keluarga berkualitas

id Darul Siska, stunting

Darul Siska: tekan stunting, wujudkan keluarga berkualitas

Anggota DPR RI Darul Siska dari fraksi Golkar komisi IX bidang kesehatan, ketanagakerjaan, dan kependudukan, mengajak para tokoh di Sumatera Barat ikut menggalakkan vaksinasi kepada masyarakat, di Padang, Minggu. (Antara/Mutiara)

Padang (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Darul Siska mengatakan stunting telah menjadi masalah serius karena tingginya angka prevalensi stunting pada anak yang mencapai 27,6 persen saat ini dan akan diupayakan turun menjadi 14 persen pada 2024.

Stunting merupakan kondisi kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama sehingga mengakibatkan gagal tumbuh dan mengganggu perkembangan otak pada anak.

Salah satu cirinya adalah tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya, kata Politisi Partai Golkar itu dalam pengantar laporan kinerja tahun 2021 di Padang, Sabtu.

Menurutnya, penyebab stunting sangat beragam dan memerlukan keterpaduan aksi yang melibatkan multi-sektoral dalam penanganannya.

Upaya pemerintah untuk percepatan penurunan stunting adalah dengan melakukan edukasi kepada remaja putri dan calon pengantin serta pendampingan kepada anak dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Generasi stunting tidak bisa produktif dan akan menghadapi masalah dalam kelangsungan hidupnya. Di samping itu anak stunting menjadi beban keluarga yang juga menjadi beban bangsa kita di masa yang akan datang.

Di Sumbar sendiri, kata Darul, angka prevalensi stunting masih cukup tinggi dan perlu mendapat perhatian khusus. Bersama BKKBN, pihaknya terus melakukan sosialisasi Komunikasi Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada tokoh-tokoh masyarakat dan para remaja di berbagai kabupaten dan kota di Sumbar.

"Tercatat sekitar 2.100 orang telah mengikuti edukasi mengenai program pembangunan keluarga dan upaya penanganan stunting. Diharapkan tokoh-tokoh masyarakat dapat meneruskan pengetahuan dan pemahamannya kepada masyarakat di lingkungannya," katanya.

Khusus kepada para remaja yang akan menikah diharapkan dapat menyerap informasi dan meningkatkan pemahaman tentang kehidupan keluarga yang berkualitas untuk mencegah lahirnya generasi stunting.

Dalam rangka penurunan angka stunting di Sumbar, kami mendorong beberapa langkah antara lain pembentukan tenaga pendamping keluarga yang terdiri dari bidan, kader KB dan ibu PKK serta dapur sehat atasi stunting.

Lebih lanjut Darul menyampaikan, masih dalam upaya percepatan penurunan stunting, bersama Kementerian Kesehatan RI terus mendistribusikan ribuan paket makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil ke daerah-daerah rawan gizi buruk di pelosok Sumatera Barat. Makanan tambahan ini diharapkan dapat menambah kecukupan gizi balita dan ibu hamil yang memerlukan.

"Kita menyambut baik selesainya program pendataan keluarga di semua kabupaten kota di Sumbar. Dengan data keluarga yang akurat, pelaksanaan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) lebih tepat sasaran. Data keluarga tersebut akan menjadi basis data pemerintah dalam meningkatkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan keluarga," katanya.

Baca juga: Berikan beasiswa bagi masyarakat kurang mampu, bentuk kepedulian Darul Siska terhadap pendidikan

Keamanan Pangan

Pengawasan obat dan makanan di Indonesia merupakan bagian integral dari pembangunan kesehatan dan perlindungan masyarakat dari obat dan makanan yang berbahaya.

Banyaknya obat dan makanan yang beredar di pasaran yang tidak memenuhi standar dan persyaratan berpotensi merugikan atau membahayakan kesehatan manusia.

Oleh sebab itu, masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan mengenai keamanan, khasiat, dan mutu, serta nutrisi yang terkandung dalam produk obat dan makanan.

Peredaran produk pangan, obat dan kosmetik yang berbahaya bagi kesehatan di kalangan masyarakat Sumatera Barat masih sangat tinggi walaupun berbagai pengawasan telah dilakukan oleh berbagai instansi yang berwenang.

Merespon kondisi tersebut, kami bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Padang, memberikan edukasi kepada 4.000 tokoh masyarakat di Sumatera Barat sebagai pelopor untuk mendidik masyarakat menjadi konsumen yang cerdas.

Masyarakat adalah benteng terakhir dalam pengawasan obat dan makanan. Sebagai konsumen, masyarakat harus lebih teliti memilih sebuah produk.

Sebelum membeli agar lakukan Cek KLIK (cek kemasan, cek label, cek izin edar, cek kadaluarsa) agar terhindar dari produk obat, makanan, dan kosmetik berbahaya.

Darul Siska menyatakan, upaya yang dilakukan bentuk komitmen terhadap kepercayaan masyarakat Sumbar yang telah memberi mandat untuk sebagai wakil di parlemen.

Pengabdian sebagai Anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Fraksi Partai Golkar baru saja melewati tahun kedua, sejak dilantik pada 1 Oktober 2019.

Masa bakti di DPR RI hasil pileg 2019 merupakan periode keempat Darul Siska berkhidmat dan berjuang untuk memaksimalkan pengabdian yang bermanfaat bagi pembangunan dan kemajuan Sumatera Barat.

"Kami memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada masyarakat yang memilih dan mempercayai kami. Amanah ini kami tunaikan dengan penuh rasa tanggung jawab dan menjadi motivasi setiap langkah serta upaya-upaya yang dilakukan dalam menunaikan tugas-tugas kedewanan," kata pria asal Talawi itu.***

Baca juga: Menciptakan tenaga kerja terampil dan mandiri di Sumbar, Darul Siska distribusikan Rp1,7 miliar lebih