Padang (ANTARA) - Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (Unand) Padang Helmizar melakukan inovasi berupa membuat roti sorgum dan vla yang berbahan dari dadih atau susu kerbau yang difermentasikan sebagai upaya untuk menanggulangi stunting.
"Pembentukan mini pabrik di Universitas Andalas yang didanai oleh Kedaireka, pada tahun ini menghasilkan aneka produk dari olahan berbahan dasar sorgum dan dadih. Sorgum yang diolah menjadi tepung bisa dimasak menjadi aneka produk, salah satunya berupa roti," kata Dosen Fakultas Kesmas, Unand Padang Dr Helmizar di Padang, Kamis.
Selain itu, dia mengatakan dadih juga bisa diolah menjadi vla sebagai isian roti. Kandungan gizi roti sorgum dengan vla dadih cukup untuk memenuhi asupan gizi makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita stunting.
Kandungan energi roti sorgum dengan fla dadih sudah memenuhi 100 persen kebutuhan energi, 105 persen kebutuhan protein, 44 persen kebutuhan lemak, dan 140 persen kebutuhan karbohidrat harian dari makanan tambahan.
Ia berharap dengan pemberian asupan gizi yang optimal mampu mengurangi prevalensi stunting di Sumatera Barat, di samping juga membantu meningkatkan perekonomian petani sorgum dan peternak kerbau yang menghasilkan dadih di Sumatera barat.
Menurut Helmizar angka stunting harus diturunkan hingga di bawah 10 persen. Oleh karena itu, ia mengajak agar bersama-sama untuk menurunkan angka prevalensi stunting yang masih tinggi dimulai dengan intervensi gizi pada kelompok 1.000 hari pertama kehidupan melalui pemenuhan asupan gizi roti sorgum dengan vla dadih untuk mempercepat target penurunan prevalensi stunting Indonesia menjadi kurang 14 persen pada tahun 2024.
"Untuk menginformasikan kepada masyarakat khususnya di wilayah lokus stunting, tim Matching Fund Unand melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu balita yang bekerja sama dengan Dinas Pangan Sumbar," katanya.
Di samping itu, sosialisasi juga harus dilakukan kepada pemerintah untuk membantu dan mendorong kelancaran kegiatan ini. Sosialisasi roti sorgum dengan fla dadih dilaksanakan dalam rangka kegiatan Matching Fund Universitas Pembentukan Mini Plant Makanan Fungsional Berbasis Sorgum dan Dadih untuk Mendukung Pencegahan Stunting Nasional.
Ia menjelaskan pada hasil produk ini dibuat roti dengan tambahan sorgum yang berarti mengurangi tepung terigu dengan menggunakan susu kerbau yang telah difermentasi atau biasa disebut dengan dadih.
Produk ini sudah memiliki standar gizi yang pas untuk dikonsumsi dengan target pencegahan stunting. Kandungan gizi roti sorgum dengan vla dadih cukup untuk memenuhi asupan gizi makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita stunting.
"Semoga pemberian asupan gizi yang optimal mampu mengurangi prevalensi stunting di Sumatera Barat yang masih tinggi sampai saat ini. Di samping juga membantu meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya petani sorgum dan peternak kerbau yang menghasilkan dadih," kata dia.
Berita Terkait
Sebanyak 9.997 peserta ikuti UTBK SNBT Unand
Rabu, 1 Mei 2024 11:54 Wib
Persatuan Insinyur: Prioritas sektor industri kunci jadi negara maju
Rabu, 24 April 2024 15:34 Wib
Rp416,84 juta, Unand terima pendanaan PKM dari Kemendikbudristek
Rabu, 24 April 2024 15:30 Wib
Unand terima pendanaan PKM dari Kemendikbudristek Rp416,84 juta
Rabu, 24 April 2024 10:18 Wib
BPJS Kesehatan Padang - Unand sosialisasikan JKN pada pasien di RS Unand
Rabu, 24 April 2024 8:22 Wib
Gubernur: Alumnus Fakultas Pertanian Unand kontribusi bangun pertanian
Rabu, 24 April 2024 5:31 Wib
Kemendikbudristek paparkan syarat perguruan tinggi yang diakui dunia
Selasa, 16 April 2024 19:25 Wib
Rektor Unand sebut "spinout" jadi tantangan hilirisasi riset
Selasa, 16 April 2024 18:31 Wib