Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) menyayangkan ajang balap sepeda Tour de Singkarak (TdS) 2021 yang rencananya dilaksanakan pada Oktober 2021 dibatalkan karena pandemi COVID-19 masih berlangsung.
"Ini (pelaksanaan TdS dimasa pandemi) adalah tantangan baru, ibaratnya 'new normal' (normal baru) ya ini, kalau tidak sekarang kapan lagi? sedangkan ekonomi tidak bisa menunggu tahun depan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Dwi Marhen Yono di Pariaman, Kamis.
Menurutnya kondisi pandemi COVID-19 saat ini harus diterima dengan menerapkan normal baru dan jika tidak berani melaksanakan maka ekonomi tidak akan berkembang.
"Pihak Bank BCA kemarin bilang ekonomi Pariaman positif 3, sedangkan yang lain masih minus dan nol, itu karena kami nekat tapi dengan protokol kesehatan," katanya.
Ia mengatakan pada saat rapat pihak panitia menyampaikan bahwa pelaksanaan TdS mengutamakan protokol kesehatan hal tersebut didukung Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia yang meminta standar pelaksanaanya seperti Olympics.
Ia menjelaskan dengan standar Olympics tersebut maka seluruh peserta dikarantina, tes usap PCR dengan hasil negatif COVID-19 serta lokasi di start dan finis jumlah orangnya dibatasi sehingga dengan hal tersebut maka kegiatan bisa dilaksanakan.
Marhen mengatakan Kota Pariaman menjadi etape I Grand Fondo TdS yang rencananya akan digelar pada 25 Oktober 2021 sedangkan pesertanya sekitar 300 orang penghobi bersepeda jarak jauh yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia.
"Mereka mengeluarkan uang sendiri baik untuk pesawat, menginap di hotel dan penginapan, hingga makan di kedai-kedai kita. Itu sudah menjadi angan-angan kita yang ternyata akhir buyar," ujarnya.
Ia menyampaikan pihaknya telah ikut meninjau jalur yang akan dilalui, hotel dan penginapan, dan rumah makan yang akan ditawarkan kepada peserta Grand Fondo TdS tersebut.
"Akan ada uang masuk untuk Sumbar dan Pariaman sebagai salah satu tuan rumah. Kami sangat siap untuk pelaksanaan ini," kata dia.
Ia menambahkan pihaknya juga pernah melaksanakan kegiatan wisata olahraga tingkat Sumatera di Pariaman dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Sebelumnya TdS 2021 resmi batal karena tidak mendapatkan rekomendasi dari Satgas COVID-19 karena pertimbangan kondisi masih pandemi.