RSUD M Natsir Solok kekurangan stok oksigen untuk perawatan pasien terpapar COVID-19

id berita solok,berita sumbar,oksigen

RSUD M Natsir Solok kekurangan stok oksigen untuk perawatan pasien terpapar COVID-19

Petugas menata tabung oksigen. (ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar)

Kelangkaan oksigen ini sudah berlangsung sejak awal Agustus 2021,
Solok (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Natsir di Kota Solok, Sumatera Barat (Sumbar) mengalami kekurangan oksigen medis untuk kebutuhan perawatan pasien terpapar Corona Virus Disease (COVID-19).

“Kelangkaan oksigen ini sudah berlangsung sejak awal Agustus 2021,” kata Plt Wakil Direktur (Wadir) Keuangan, RSUD M Natsir Tizal Malik bersama PPTK Oksigen RSUD M Natsir Vivi Isweli di Solok, Jumat.

Ia mengatakan peningkatan kebutuhan oksigen juga sempat terjadi pada Juli 2021, tetapi tidak terlalu berpengaruh terhadap pelayanan pasien dan masih bisa diatasi kekurangannya.

“Akan tetapi pada awal Agustus 2021 peningkatan kebutuhan oksigen mencapai 80 persen, ini merupakan puncaknya sehingga berdampak terhadap pelayanan pasien,” ujar dia.

Sebelum pandemi COVID-19, tabung oksigen yang diperlukan pasien di RSUD M Natsir Solok sebanyak 50 hingga 90 tabung per hari ukuran besar. Namun setelah pandemi COVID-19 kebutuhan oksigen meningkat menjadi 150 tabung oksigen per hari.

Kendati demikian pihaknya terus berupaya mencari stok oksigen ke setiap distributor, bahkan hingga ke penyedia eceran.

“Walaupun harga di tingkat pengecer lebih mahal daripada biasanya tetapi kami tetap membelinya demi keselamatan pasien, kami akan tetap usahakan,” ucap dia.

Selain itu, ia mengatakan untuk saat ini ketersediaan oksigen di rumah sakit itu sudah mulai stabil.

“Karena kami terus berupaya mencarikannya untuk menambah stok yang ada di rumah sakit. Kalaupun hanya ada 10 atau 25 tabung, meskipun malam dan jauh akan kami jemput ke distributor demi ketersediaan oksigen untuk pasien,” kata dia.

Untuk saat ini, ia menyarankan bagi pasien yang hendak dirawat ke RSUD M Natsir agar dirujuk ke rumah sakit lain karena dicemaskan pasien tersebut tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal disebabkan ketersediaan oksigen yang terbatas dan ruangan rawat inap penuh.

“Kalau untuk pelayanan yang tidak membutuhkan oksigen tidak masalah. Tapi kalau pasien yang membutuhkan oksigen sebaiknya dirujuk ke rumah sakit lain,” ujar dia.

Selain itu, mengenai stok obat-obatan di rumah sakit, ia mengatakan tidak mengalami kekurangan dan aman. “Saat ini hanya terkendala dengan oksigen, itu pun pada Minggu kemarin dan hari kemarin,” ujar dia.

Ia mengatakan untuk hari ini RSUD M Natsir sudah mendapat pasokan oksigen sebanyak 100 tabung dari distributor resmi kemudian bantuan dari Panglima Daerah Militer (Pangdam) I Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Hasanudin sebanyak 10 tabung.

“Sehingga oksigen yang tersedia saat ini sekitar 110 tabung untuk hari ini mulai aman. Namun besok dicari lagi, diupayakan lagi,” katanya.

Tizal berharap ke depannya ada keterlibatan petinggi untuk menyediakan stok oksigen di Sumbar sehingga pihak rumah sakit tidak mengalami kesulitan mencari oksigen.

Karena menurutnya selama ini yang terjadi oksigen selalu langka di tingkat distributor dan tim medis kewalahan. Sekarang persoalannya oksigen itu yang tidak ada termasuk di tingkat pengecer.