Gubernur minta utusan untuk muhibah budaya dan festival jalur rempah paham sejarah Sumbar

id Muhibah budaya dan festifal jalur rempah

Gubernur minta utusan untuk muhibah budaya dan festival jalur rempah paham sejarah Sumbar

Gubernur Sumbar Mahyeldi saat menerima lima anak muda yang mewakili Sumatera Barat dalam Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021 di Padang, Kamis (1/7/2021). (ANTARA/Miko Elfisha)

Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah meminta lima orang anak muda yang terpilih untuk bergabung dan berlayar dalam kegiatan Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021 memahami sejarah terutama tentang tokoh-tokoh pemersatu bangsa dari Ranah Minang.

"Sejarah tentang jalur rempah tentu sangat penting, tetapi sejarah perjuangan masyarakat serta tokoh-tokoh pemersatu bangsa dari Sumbar juga harus dipahami untuk dibagikan dalam forum-forum diskusi," kata Mahyeldi saat menerima lima anak muda yang terpilih mengikuti Muhibah Budaya tersebut di Padang, Kamis.

Menurut dia, Sumatera Barat (Sumbar) memiliki sejarah yang harum dalam pentas perjuangan bangsa. Begitu pula dengan tokoh-tokoh pejuang yang berperan dalam pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Memahami sejarah bukan untuk dibangga-banggakan, tetapi untuk dijadikan sebagai pembakar semangat nasionalisme generasi muda guna berperan aktif kembali di pentas nasional," katanya.

Terkait sejarah jalur rempah yang ada di Sumbar, Mahyeldi meminta mereka untuk tidak hanya melihat kegiatan itu hanya dari sisi nilai-nilai sejarah dan budaya saja, tetapi juga melihat relevansi untuk bidang ekonomi. Perlu dilihat kembali potensi rempah yang tumbuh di sana dan sempat menjadi magnet bagi bangsa Eropa untuk datang di awal abad ke-19.

Karenanya ia meminta agar informasi dan data tentang rempah kembali digali, sehingga kegiatan Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021 tersebut bisa membawa efek positif pada perekonomian.

Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Gemala Ranti mengatakan sebelum memulai pelayaran pada 17 Agustus seluruh peserta kegiatan akan mendapat pengarahan terkait teknis pemberangkatan serta kegiatan yang akan mereka ikuti selama 40 hari.

Terdapat perubahan rute pelayaran Muhibah Buaya tersebut yang sebelumnya akan melalui 13 titik kini berkurang menjadi tujuh titik saja, yakni melalui Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Tanjung Uban, Jakarta, Semarang dan Benoa di Bali. Pelabuhan Teluk Bayur di Kota Padang termasuk yang batal untuk menjadi tempat bersandar.

“Teknis pemberangkatan akan diatur langsung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kita juga menunggu informasi itu,” ujar dia.

Gemala Ranti menyebut selama kegiatan lima pemuda asal Sumbar akan bertukar informasi budaya dan rempah pada rekan lainnya, serta dengan masyarakat di jalur yang dilalui.

Khazanah budaya di Sumbar yang disebarluaskan tidak sekadar tentang kulinernya yang lezat, namun juga sejarah daerah itu yang juga memiliki peran penting dalam perdagangan rempah ke luar negeri.

Nico Nofrialdo dari Kota Pariaman, Muhammad Rizki dari Kabupaten Limapuluh Kota, Adhiya Alfi Zikri dari Kabupaten Pesisir Selatan, Bayu Dwi Aditya dari Kabupaten Pesisir Selatan, serta Bella Yulianti dari Kabupaten Pesisir Selatan terpilih untuk mewakili Sumbar mengikuti Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021.