Antisipasi penularan virus, Tanjungmutiara Agam aktifkan Tim Satgas COVID-19

id berita agam,berita sumbar,covid

Antisipasi penularan virus, Tanjungmutiara Agam aktifkan Tim Satgas COVID-19

Tim Satgas COVID-19 Kecamatan Tanjungmutiara sedang melakukan razia di Pasar Tiku, Senin (24/5). (Antarasumbar/HO-Dok Polsek Tanjungmutiara)

Pedagang dan pengunjung tidak memakai masker kita jaring, karena wajib memakai masker saat di pasar,
Lubukbasung (ANTARA) - Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Tanjungmutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengaktifkan kembali Tim Satgas COVID-19 dalam mengantisipasi penularan COVD-19 setelah kabupaten itu dinyatakan zona merah atau risiko tinggi penularan virus itu, Sabtu (22/5).

"Tim ini kembali diaktifkan untuk menertibkan masyarakat dan pengunjung Pasar Tiku yang tidak memakai masker dalam mengantisipasi penyebaran COVID-19," kata Kapolsek Tanjungmutiara, Iptu Muswar Hamidi di Lubukbasung, Senin.

Ia mengatakan, tim satgas itu melakukan razia warga yang tidak memakai masker di Pasar Tiku, Senin (24/5).

Di Pasar Tiku, tambahnya tim melakukan razia di lima titik di dalam Pasar Tiku dan pintu masuk Pasar Tiku itu.

"Pedagang dan pengunjung tidak memakai masker kita jaring, karena wajib memakai masker saat di pasar," katanya.

Ia menambahkan, bagi warga yang akan mengadakan pesta harus membuat surat pernyataan kesanggupan untuk mematuhi Prokes COVID-19.

Dalam surat peryataan itu tamu wajib memakai masker, bila tamu tidak pakai masker tuan rumah wajib menyediakan masker, menyiapkan handsanitizer, sabun dan air mengalir.

Selain itu, panitia menyediakan thermogun, petugas khusus dalam mengambil makanan bagi tamu.

"Apabila pelaksana acara pesta diketahui tidak menerapkan protokol kesehatan COVID-19, maka tim akan turun ke lokasi untuk menghentikan pesta," katanya.

Sementara Camat Tanjungmutiara, Hidayatullah Taufit menambahkan tim Satgas bakal memberikan surat imbauan kepada pengurus masjid untuk menerapkan protokol kesehatan COVID-19 saat melakukan ibadah.

Selain itu, tikar digulung, shaf dijarangkan, pengurus membuat spanduk imbauan Prokes, menyediakan sarana cuci tangan atau handsanitizer.

Sedangkan pengunjung objek wisata dibatasi dan pengunjung diwajibkan menggunakan masker.

"Ini untuk menyikapi wilayah Agam masuk zona merah," katanya. ***3***