Bantah korban bunuh diri karena ekonomi, ini klarifikasi keluarga

id berita bukittinggi,berita sumbar,bunuh

Bantah korban bunuh diri karena ekonomi, ini klarifikasi keluarga

Foto: Keluarga korban bunuh diri membantah tudingan alasan almarhum bunuh diri karena faktor ekonomi. (Antarasumbar/Al Fatah)

Kami dari perwakilan pihak keluarga juga telah bertemu Lurah Manggis Ganting untuk klarifikasi
Bukittinggi (ANTARA) - Keluarga korban bunuh diri di Simpang Limau, Kelurahan Manggis Ganting, Kota Bukittinggi membantah informasi yang berkembang menyatakan D (48) melakukan perbuatannya karena faktor ekonomi.

"Kami katakan bahwa tidak benar yang mengatakan korban bunuh diri karena miskin dan itu sangat melukai hati kami," kata keluarga korban, Fakhri (32) di Bukittinggi, Jumat.

Menurutnya, sebaliknya almarhum semasa hidupnya dikenal memiliki beberapa kontrakan dan suka berbagi.

Bantahan dari keluarga korban yang mengalami peristiwa nahas pada Senin (19/04) di waktu berbuka puasa itu dikeluarkan setelah adanya informasi yang beredar dari berbagai media sosial.

"Kami dari perwakilan pihak keluarga juga telah bertemu Lurah Manggis Ganting untuk klarifikasi dan meluruskan dari berita yang sudah tersebar di media sosial dengan berbagai tanggapan dari pembacanya," kata Fakhri.

Menurutnya, pihak keluarga juga merasa tidak nyaman dengan postingan Wali Kota Bukittinggi khususnya yang berkaitan dengan screenshot yang kemudian menjadi viral.

"Kami sayangkan bahwa ada informasi yang disampaikan ke Wali Kota entah siapa orangnya dan mengatakan bahwa penyebab kejadian adalah karena faktor ekonomi," kata dia.

Fakhri menganggap Screenshoot yang beredar dan terpublikasi secara luas itu mambentuk opini negatif bagi pembaca untuk korban dan keluarga.

Menurutnya, pihak keluarga sampai kini masih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian karena beberapa alat bukti sudah diproses.

"Kami cukup menyayangkan sikap Bapak Wali Kota yang tanpa "tabayyun" mencari kejelasan tentang sesuatu dan terkesan tergesa-gesa dalam mengeluarkan statement yg berpotensi menimbulkan polemik," kata Fakhri menambahkan.

Keluarga korban juga menyesalkan kepada pihak terkait khususnya orang yang tidak bertanggungjawab yang memberikan sumber informasi salah kepada Wali Kota.

"Dengan keluarnya klarifikasi dari keluarga korban ini, kami berharap kepada kita bersama untuk selalu bijak menanggapi media sosial dan saling menghormati juga menghargai sesama terlebih keluarga korban yang sudah meninggal dunia," kata Fakhri menutupi.

Sebelumnya, beredar tangkapan layar percakapan antara Wali Kota Bukittinggi dan beberapa jajaran pemerintahan yang diposting beberapa media sosial setelah peristiwa bunuh diri.

Dari percakapan itu terlihat Wali Kota menanggapi sebuah informasi yang mengatakan "faktor ekonomi biasanya Pak Haji" yang kemudian ditanggapi oleh Wali Kota dengan memerintahkan jajarannya untuk melakukan kunjungan lapangan kepada setiap warga.