Realisasi Program Pemulihan Ekonomi di Sumbar mencapai Rp1,29 triliun

id berita padang,berita sumbar, kanwil

Realisasi Program Pemulihan Ekonomi di Sumbar mencapai Rp1,29 triliun

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Negara Sumbar, Heru Pudyo Nugroho (tengah) memaparkan realisasi APBN triwulan I 2021 di Padang, Senin (19/4). (Antarasumbar/Ikhwan Wahyudi)

Berikutnya untuk klaster kesehatan senilai Rp127,26 miliar berupa klaim pasien sebanyak 1.970,
Padang (ANTARA) - Realisasi pencairan anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Sumatera Barat (Sumbar) mencapai Rp1,29 triliun hingga Maret 2021 berdasarkan data yang dihimpun Kanwil Ditjen Perbendaharaan Negara Sumbar.

"Dari Rp1,29 triliun yang sudah dicairkan alokasi terbesar untuk klaster perlindungan sosial mencapai Rp575,26 miliar," kata Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Negara Sumbar, Heru Pudyo Nugroho di Padang, Senin.

Ia merinci untuk klaster perlindungan sosial meliputi Program Keluarga Harapan bagi 169.985 keluarga penerima manfaat senilai Rp136,82 miliar.

Kemudian Program Pra Kerja kepada 62.776 orang senilai Rp222,85 miliar, bantuan pangan non tunai kepada 495.124 keluarga penerima manfaat senilai Rp99,02 miliar.

Lalu Bantuan Langsung Tunai Dana Desa Rp12,99 miliar dan bantuan sosial tunai untuk 345.258 keluarga penerima manfaat sebesar Rp103,58 miliar.

Berikutnya untuk klaster kesehatan senilai Rp127,26 miliar berupa klaim pasien sebanyak 1.970.

Sedangkan untuk klaster sektoral senilai Rp91,37 miliar terdiri atas padat karya tunai Kemenhub 1.179 orang senilai Rp19,87 miliar, padat karya tunai PUPR 2.960 orang senilai Rp71,49 miliar.

Selanjutnya klaster UMKM sebesar Rp499,57 miliar terdiri atas subsidi bungan non KUR bagi 207.006 UMKM senilai Rp128,27 miliar, tambahan subsisi bunga KUR untuk 234.088 UMKM senilai Rp179,07 miliar dan Bantuan Presiden Produktif Untuk Usaha Menengah bagi 160.192 UMKM senilai Rp192,23 miliar.

Terkait dengan kondisi ekonomi Sumbar, ia optimistis bisa bangkit kembali karena dilihat secara langsung sudah banyak pelonggaran dibandingkan saat pertama kali pandemi.

"Apalagi saat ini sudah ada vaksinasi yang semakin menumbuhkan optimisme ekonomi Sumbar akan tumbuh lebih baik dibandingkan 2020," kata dia.

Pada sisi lain, ia melihat konsumsi masyarakat juga sudah mulai membaik kendati beberapa sektor belum pulih seperti kuliner, pendidikan hingga laundri.

"Seiring dengan masifnya vaksinasi dan menurunnya pandemi maka pemulihan ekonomi kian baik," ujarnya.