Ini penyebab turunnya produksi padi Solok Selatan, menurut BPS setempat

id berita dharmasraya,berita sumbar,padi

Ini penyebab turunnya produksi padi Solok Selatan, menurut BPS setempat

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solok Selatan, Abdul Razi menjelaskan metode penghitungan serta berapa banyak produksi padi Solok Selatan pada 2020, di Padang Aro, Senin. (Antarasumbar/Erik Ifansya Akbar)

Berkurangnya hasil produksi sebagian besar dikarenakan susahnya pupuk bersubsidk,
Padang Aro (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solok Selatan, Sumatera Barat, Abdul Razi mengatakan berdasarkan hasil survei ubinan dan kerangka sampel area (KSA) rata-rata produksi padi Kabupaten itu nomor dua terendah di Sumbar hanya satu tingkat diatas Mentawai.

"Produksi padi Solok Selatan berdasarkan survei ubinan pada 2020 sebanyak 48.497,06 ton dalam bentuk gabah kering giling dengan rata-ratanya nomor dua terbawah di Sumbar," katanya di Padang Aro, Senin.

Dia mengatakan, berdasarkan hasil survei ubinan produksi padi Solok Selatan pada 2020 berkurang sebanyak 13 ribu ton dibandingkan dengan 2019.

Pada 2019, katanya hasil survei ubinan produksi padi Solok Selatan mencapai 62.326,8 ton sedangkan pada 2020 hanya 48.497,06 ton gabah kering giling atau mengalami penurunan sebanyak 13.829,74 ton atau 22,19 persen.

Berdasarkan wawancara dengan petani, katanya penurunan produksi padi karena susahnya mendapatkan pupuk bersubsidi serta serangan hama.

"Berkurangnya hasil produksi sebagian besar dikarenakan susahnya pupuk bersubsidk," ujarnya.

Untuk potensi produksi panen padi pada Januari-April 2021 sebanyak 19.084,14 ton naik dibanding 2020 yang hanya 17.652,22 ton periode yang sama.

Selain itu, luas lahan panen padi pada 2020 juga berkurang menjadi 13.646,53 hektare sedangkan pada 2019 mencapai 14.725,29 hektare.

"Luas lahan panen berkurang 1.078,76 hektare pada 2020 atau 7,33 persen," katanya.

Penyebab berkurangnya luas lahan panen, karena peralihan penanaman dari padi ke komoditas lainnya seperti jagung, cabai dan bawang merah.

Untuk potensi luas panen Januari-April 2021 sebanyak 5.585,45 hektare terjadi peningkatan pada periode yang sama dibanding 2020 yang hanya 5.166,12 hektare.