Warga terdampak banjir di Solok kesulitan air bersih

id Berita Solok, banjir kota Solok,krisis air bersih

Warga terdampak banjir di Solok kesulitan air bersih

Warga terdampak banjir di Solok kesulitan air bersih  (Antara/Laila Syafarud)

Solok (ANTARA) - Warga terdampak banjir di Kota Solok, Sumatera Barat kesulitan air bersih sehingga belum dapat membersihkan peralatan dan rumah dari endapan lumpur yang menempel.

Salah seorang warga terdampak banjir di Kelurahan IX Korong, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok Eli (50) mengaku kesulitan mencari air bersih untuk membersihkan peralatan rumahnya yang terkena banjir.

"Semua perabot di rumah basah terkena banjir termasuk kasur, tikar, pakaian, dan peralatan untuk masak juga basah. Sampai saat ini kami belum bisa membersihkannya karena perusahaan air minum (PAM) mati," ucap dia.

Usai banjir melanda, ia hanya tidur beralaskan tikar di rumahnya. Karena kasur miliknya tidak bisa diselamatkan. "Mau bagaimana lagi banjir itu datang secara tiba-tiba pada 02.00 WIB, saat kami semua tertidur lelap," ujar dia.

Menurutnya beberapa perabot rumah yang basah terkena banjir sudah tidak bisa dipakai lagi seperti kasur, pakaian, kulkas, selimut, dan lainnya karena terendam air yang bercampur lumpur.

"Perabot tersebut sangat sulit dibersihkan sementara air untuk membersihkannya tidak ada. Ditambah lagi cuaca yang masih mendung, kami juga kesulitan untuk menjemurnya," kata dia.

Eli terpaksa membuang beberapa pakaian dan kasurnya karena sudah tidak bisa lagi dipakai akibat banjir.

Selain itu, Eli menyebutkan 15 ekor ayam ternaknya juga habis dihanyutkan banjir. "Musibah ini betul-betul berdampak terhadap kami," ujar dia.

Ia berharap semoga tidak ada lagi banjir susulan dan air bersih segera hidup untuk membersihkan material banjir yang menempel di rumahnya. Kemudian ia juga berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Saya berharap semoga mendapat bantuan dari pemerintah setempat. Setidaknya bantuan kasur untuk alas tidur," ucap Eli yang merupakan janda beranak dua itu.

Selain itu, warga lainnya Sum (48) juga merasakan hal yang sama, yakni kesulitan air bersih untuk membersihkan perabot dan rumahnya.

"Semua perabot rumah saya terendam banjir. Kebetulan saat banjir datang saya sedang tidak berada di rumah. Sehingga tidak sempat menyelamatkan barang-barang," kata dia.

Saat banjir Sum tengah berada di Pesisir Selatan di rumah orang tuanya.

"Kami baru saja selesai merayakan resepsi pernikahan anak kami di sini. Belum sempat dipakai, kasur pengantinnya sudah basah kuyup kena banjir termasuk semua kado pernikahan," ucap dia.

Sum mengatakan biasanya daerah tempat tinggalnya memang berlangganan dengan banjir jika curah hujan sangat deras karena berada di pinggir sungai, namun banjir tidak separah itu.

"Banjir kemarin cukup parah dengan tinggi mencapai 2 meter. Bisanya hanya setinggi mata kaki orang dewasa dan itu pun tidak masuk ke dalam rumah," kata dia.

Ia juga berharap semoga mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.

Di samping itu, Kepala Dinas Sosial Kota Solok Zulfadli mengatakan pihaknya akan segera menurunkan bantuan berupa kasur, tikar, dan sembako kepada warga yang terdampak banjir.

"Saat ini kita masih melakukan pendataan dan kami meminta kepada setiap kelurahan agar segera mendata warga yang terdampak banjir dan membutuhkan bantuan," ucapnya.