Kadin Sumbar: Genjot ekonomi melalui sektor pertanian di tengah pandemi

id berita padang,berita sumbar,pandemi,perkebunan

Kadin Sumbar: Genjot ekonomi melalui sektor pertanian di tengah pandemi

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumatera Barat (Sumbar), Ramal Saleh. (antarasumbar/Istimewa)

Dalam kondisi pandemi saat ini kita perlu berupaya untuk terus memperbaiki ekonomi, salah satunya dengan fokus menggarap potensi pertanian dan perkebunan,
Padang (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumatera Barat (Sumbar) menilai sektor pertanian serta perkebunan mesti difokuskan sebagai penggerak ekonomi daerah di tengah pandemi COVID-19 yang sedang terjadi.

"Dalam kondisi pandemi saat ini kita perlu berupaya untuk terus memperbaiki ekonomi, salah satunya dengan fokus menggarap potensi pertanian dan perkebunan," kata Kepala Kadin Sumbar, Ramal Saleh di Padang, Senin.

Apalagi, tambahnya statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Sumbar sekitar 30 persen lebih masih ditopang oleh sektor pertanian dan perkebunan.

Karena hal tersebut, lanjutnya maka sektor itu perlu digarap secara maksimal dan bersinergi bersama, terutama pemerintah.

Pemerintah bisa memberikan dukungan dari segi anggaran, bibit, sarana dan prasarana, dan lainnya.

Ia mengemukakan jika perlu komoditas dari sektor pertanian atau perkebunan diganti pada komoditas yang harganya masih terjaga saat ini, dengan catatan sesuai dengan potensi kabupaten atau kota.

Ia membeberkan komoditas tersebut seperti tanaman kapulaga yang kini harga keringnya berkisar diangka Rp200 ribu per Kilogram.

"Komoditas ini pernah berjaya di medio 1985 hingga 2000 di Sumbar, sekarang masih tersisa di beberapa daerah seperti Solok Selatan dan Pasaman," jelasnya.

Kemudian tanaman jagung, untuk dataran tinggi bisa vanile, lalu kopi arbika di Solok Selatan, buah pala, dan banyak lainnya yang dinilai berpotensi.

Sedangkan dari sisi sarana-prasarana pemerintah juga bisa membantu alat pengering untuk penyimpan komoditas, karena saat hasil pertanian kering maka mutunya akan terjaga.

"Bisa juga lemari pendingin untuk menyimpan cabai, atau ikan bagi masyarakat nelayan di sektor kelautan," katanya.

Menurutnya penggerakkan ekonomi dari sektor pertanian dan perkebunan akan lebih efektif dari sektor pariwisata di tengah pandemi COVID-19.

"Jika perekonomian masyarakat terganggu, bagaimana sektor pariwisata akan berjalan?," tanyanya.

Selain itu, ia juga menilai menggerekkan sektor kelautan dan UMKM juga perlu untuk menggairahkan ekonomi.