Arosuka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok menggelar kegiatan pasar murah dalam rangka membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari agar tetap dapat mengakses bahan pangan murah dan berkualitas di tengah pandemi COVID-19 saat menyambut perayaan Idul Adha 1441 Hijriah.
“Gejolak harga pangan hingga saat ini masih menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan,” kata Bupati Solok Gusmal, di Arosuka, Rabu.
Ia menyampaikan hal itu pada saat pelaksanaan kegiatan pasar murah yang digelar Pemkab Solok dalam rangka menyambut hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah di tengah pandemi COVID-19.
“Ketahanan pangan daerah serta pemenuhan gizi masyarakat, terutama protein telah menjadi perhatian serius oleh pemerintah,” ujar dia.
Selain itu, ia mengatakan usaha yang dilakukan pemerintah juga berkaitan langsung dengan usaha pananganan stunting di Kabupaten Solok.
Ia berharap dengan adanya kegiatan pasar murah ini, masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan yang ada dengan mengunjungi beramai-ramai, kemudian ia mengharapkan agar masyarakat dapat kembali memaksimalkan produksi usaha demi meningkatkan kembali roda perekonomian masyarakat dan daerah.
“Semoga kerjasama dalam bidang perekonomian antara pemerintah daerah dan masyarakat dapat terus berjalan dengan baik,” harapnya.
Di samping itu, Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Solok Admaizon mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari yakni 22 dan 23 Juli 2020. Selain itu, kegiatan tersebut dapat terlaksana berkat kerja sama dengan dinas pangan Sumbar, Poltek KP Pariaman, Bulog Solok dan penggiat UMKM Kabupaten Solok.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Sumbar yang diwakili Kepala UPTD Distribusi Pasokan dan Akses Pangan mengatakan gejolak harga pangan dan daya beli salah satu permasalahan yang dihadapi pemerintah saat ini terutama karena pandemi COVID-19 dalam mewujudkan ketahanan pangan baik dan berimbang.
Ia mengharapkan toko tani indonesia center dapat berperan sebagai salah satu usaha pemerintah memotong rantai pasok pangan, dengan rantai pasokan yang makin pendek diharapkan harga barang juga akan turun.
“Bahan pangan pokok dan strategis harus tersedia dalam jumlah yang memadai, mutu yang baik, serta pada harga yang wajar untuk menjaga keterjangkauan daya beli di tingkat konsumen dan sekaligus melindungi pendapatan produsen,” ujar dia.
Selain itu, ia mengatakan pemerintah akan selalu berupaya untuk mendorong penekanan inflasi di daerah dalam rangka menyikapi tantangan dan peluang dalam hal pasokan dan stabilitas harga pangan, tahun ini kita fokus menangani rantai distribusi agar akses pangan oleh masyarakat dapat etrwujud, dimana masyarakat dapat memperoleh bahan pangan dengan harga terjangkau, mudah diperoleh dan berkualitas, dan petani sebagai produsen, suplier, distributor bahan pangan juga dapat menikmati hasil keuntungan yang berkeadilan. (*)