Investasi Industri Kecil dan Menengah di Solok Selatan mencapai Rp15,8 miliar

id berita solok selatan,berita sumbar,ikm

Investasi Industri Kecil dan Menengah di Solok Selatan mencapai Rp15,8 miliar

Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Solok Selatan Tri Susanti. (antarasumbar/Istimewa)

IKM itu dengan 24 klasifikasi baku lapangan industri (KBLI) dan nilai investasinya mencapai Rp15,8 miliar,
Padang Aro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mencatat jumlah Industri Kecil dan Menengah (IKM) sebanyak 756 IKM dengan nilai investasi mencapai Rp15,8 miliar.

"IKM itu dengan 24 klasifikasi baku lapangan industri (KBLI) dan nilai investasinya mencapai Rp15,8 miliar," kata Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Solok Selatan Tri Susanti, di Padang Aro, Selasa.

Dia menambahkan, jenis IKM paling banyak di Solok Selatan yaitu pengolahan furnitur dari kayu.

Untuk Solok Selatan sendiri, ujarnya jenis industri kategori kecil sebab semuannya nilai investasinya dibawah Rp1 miliar.

berdasarkan Permenperin Nomor 64 Tahun 2016, jelas dia sebuah industri baru dikategorikan menengah kalau nilai investasinya Rp1 hingga Rp15 miliar sedangkan yang ada di Solok Selatan seluruhnya berinvestasi dibawah Rp1 miliar.

Dia menyebutkan, selama pandemi COVID-19 sebagian besar IKM di Solok Selatan terpengaruh dan mengalami penyusutan produksi maupun omzet.

Industri yang paling banyak terpengaruh seperti usaha pengolahan kopi dan berbagai macam usaha makanan ringan.

Untuk pengolahan kopi, katanya biasanya pelaku industri mengirimnya ke berbagai cafe sedangkan saat pandemi banyak cafe tutup sehingga pesanannya menurun.

Akan tetapi, ada juga industri yang melaporkan mengalami kenaikan penjualan selama masa pandemi COVID-19.

"Industri itu yakni pembuatan rendang dan usaha roti," ujarnya.

Hal ini, karena sebagian besar masyarakat saat pandemi banyak di rumah sehingga pesanan rendang dan roti meningkatkan.

Dia menambahkan, sebagian besar pelaku IKM di Solok Selatan sudah memanfaatkan kemajuan teknologi untuk pemasaran produknya.

"Sebelum COVID-19 IKM sudah memanfaatkan kemajuan teknologi dan sejak pandemi lebih banyak lagi," katanya.

Sekarang Solok Selatan juga sedang menyiapkan Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Solok Selatan dan sudah tahap pembahasan di DPRD.