Seorang guru di Payakumbuh dinyatakan positif COVID-19

id berita payakumbuh,berita sumbar,covid-19,positif

Seorang guru di Payakumbuh dinyatakan positif COVID-19

Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Bakhrizal. (Antarasumbar/Akmal Saputra)

Berdasarkan hasil tes usap terhadap guru di jajaran Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, ternyata ada satu orang guru berinisial MS yang hasilnya positif,
Kota Payakumbuh (ANTARA) - Seorang guru di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Payakumbuh, Sumatera Barat dinyatakan positif terjangkit COVID-19.


Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Payakumbuh, Bakhrizal di Payakumbuh, Jumat, mengatakan seorang guru yang dinyatakan positif COVID-19 tersebut didapatkan saat pelaksanaan tes usap massal yang dilakukan terhadap ratusan guru di kota tersebut.

"Berdasarkan hasil tes usap terhadap guru di jajaran Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, ternyata ada satu orang guru berinisial MS yang hasilnya positif," ujar dia.

Hasil tersebut, tambah dia berdasarkan hasil tes usap yang dilaksanakan di halaman ex Balaikota Payakumbuh di Bukik Sibaluik pada Selasa (14/7). Dengan tambahan kasus positif ini, total kasus positif di Payakumbuh berjumlah dua orang.

Selanjutnya, Bakhrizal mengatakan setelah mendapati satu kasus positif tersebut pihak DKK Payakumbuh langsung turun melakukan pelacakan kepada warga yang pernah kontak dengan pasien dalam kurun waktu 14 hari terakhir.

"Pastinya, seluruh guru yang ada di sekolah tersebut yang memang pernah kontak dengan pasien langsung dilakukan tes tadi. Tidak ada menunggu-nunggu, langsung dites hari ini juga," sebutnya.

Total, pada Jumat (17/7) ini telah dilakukan tes usap kepada 100 orang yang pernah kontak dengan pasien MS. Tes usap juga akan dilanjutkan pada Sabtu (18/7).

"Tadi dari pelacakan kami, masih ada yang pernah kontak. Maka besok kami juga masih akan melakukan tes usap," ujarnya.

Untuk diketahui, Pemkot Payakumbuh pada pekan ini yang dimulai pada Senin (13/7) melakukan tes usap massal yang ditargetkan kepada 750 guru yang berumur di atas 40 tahun.

Sampai saat ini, Kota Payakumbuh memang belum membolehkan untuk memulai sekolah tatap muka. (*)