KPU Solok Selatan mulai coklit data pemilih Sabtu (18/7)

id berita solok selatan,berita sumbar,PPDP,pilkada 2020

KPU Solok Selatan mulai coklit data pemilih Sabtu (18/7)

Maskot Pilkada Solok Selatan Sisolih . (antarasumbar/Istimewa)

Semua petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) sudah melakukan tes cepat untuk memastikan bebas COVID-19,
Kabupaten Solok Selatan (ANTARA) -
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mulai melakukan proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pilkada 2020 di tengah pandemi COVID-19, Sabtu (18/7).

"Semua petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) sudah melakukan tes cepat untuk memastikan bebas COVID-19 dan hasilnya non reaktif dan mulai besok akan turun serentak melakukan coklit dengan menemui pemilih secara langsung satu per satu", kata Komisioner KPU Solok Selatan Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM Andi Andrawan di Padang Aro, Jumat.

PPDP akan melaksanakan tugas untuk coklit sampai 13 Agustus 2020 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan karena dilaksanakan disaat pandemi COVID-19.

Dia menambahkan, sebelum turun ke lapangan seluruh PPDP berkumpul dan melaksanakan apel di PPS masing-masing.

Untuk hari pertama, ujarnya PPDP akan melakukan coklit ke pejabat di daerah itu didampingi oleh Komisioner KPU.

Dia menyebutkan, untuk melakukan coklit direkrut 460 petugas PPDP dan semuanya sudah melakukam tes cepat pencegahan COVID-19.

Untuk tes cepat pertama ditemukan 92 orang PPDP yang reaktif COVID-19 dan KPU meminta PPS mengusulkan nama baru sebagai pengganti dan kembali dilakukam tes cepat.

Tes cepat untuk 92 orang ini dilaksanakan pada Rabu (15/7) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan hasil non reaktif.

"sebanyak 92 orang yang dites cepat tersebut merupakan usulan baru dari PPS walaupun didalamnya masih ada nama yang sebelumnya reaktif," ujarnya.

Untuk 92 orang PPDP yang reaktif, KPU menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah untuk menindaklanjutinya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan, Novirman mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan KPU terkait PPDP yang reaktif.

"Kalau memang tidak ada tes ulang oleh KPU kami akan lakukan tes usap untuk memastikan," ujarnya.