Pemkab Agam gelar pelatihan kewirausahaan untuk kembangkan UMKM diera normal baru

id berita agam,berita sumbar,umkm,normal baru,pemkab agam

Pemkab Agam gelar pelatihan kewirausahaan untuk kembangkan UMKM diera normal baru

Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria sedang melihatkan produk UMKM. (antarasumbar/Istimewa)

Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria sedang melihatkan produk UMKM.
Agam (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat menggelar pelatihan kewirausahaan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mengembangkan usaha mereka diera digital dan normal baru COVID-19

Kepala Dinas Perindustrian Perdangangan Koperasi dan UMKM Agam, Fatimah di Lubukbasung, Senin, mengatakan pelatihan dengan peserta puluhan orang itu dibagi dua angkatan. Untuk angkatan pertama dengan peserta pelaku UMKM di Agam wilayah barat dan angkatan kedua Agam wilayah timur.

“Agam wilayah barat dengan peserta 40 pelaku UMKM yang diadakan di Hotel Sakura Syariah, Senin (6/7) dan Agam wilayah timur digelar pada akhir Juli 2020 di Hotel Rocky Bukittinggi," katanya.

Pelatihan ini digelar untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha mereka saat era digital dan pandemi COVID-19.

Pengembangan usaha itu terutama bidang promosi dan peningkatan kualitas produk agar mampu menggerakkan perekonomian, tidak hanya pemilik usaha, tetapi juga warga sekitar.

“Apabila kualitas produk bagus dan pola promosinya mampu meyakinkan konsumen, produk kita pasti akan dicari orang,” ujarnya.

Wakil Bupati Agam, Trinda Farhan Satria menambahkan UMKM salah satu ujung tombak penggerak perekonomian masyarakat saat penerapan normal baru COVID-19 di daerah itu.

“UMKM bukan usaha lemah, tetapi usaha kecil yang mampu mencari peluang dalam kondisi apapun. Bahkan memiliki daya serap tenaga kerja paling besar hingga pelosok nagari,” tambahnya.

Pandemi COVID-19 mempengaruhi perekonomian seluruh masyarakat. Dengan kondisi itu, kemampuan keluarga baik dalam memenuhi kebutuhan pokok, termasuk UMKM hingga usaha besar, dapat dipastikan tidak mencapai target pertumbuhan ekonomi.

"Saat reformasi pada 1998, banyak usaha-usaha besar yang bertumbangan. Akan tetapi UMKM mampu menopang perekonomian Indonesia dikala itu," katanya. (*)