Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Padang memastikan prediksi musim kemarau panjang yang akan terjadi di Tanah Air tidak akan mempengaruhi sektor pertanian di daerah itu.
"Selama ini saat musim kemarau terjadi, di Padang tidak terlalu kontras terasa karena tetap saja ada hujan," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Syahrial Kamat di Padang, Senin.
Menurut dia selain masih tetap ada hujan di musim kemarau, di Padang juga terdapat tujuh sungai besar yang muaranya di Padang dan jarang kering.
Oleh sebab itu, ia memastikan saat musim kemarau tidak terlalu berpengaruh terhadap produk pertanian dan antisipasi yang dilakukan jika sawah tidak terairi telah disiapkan pompa air untuk menaikan air sungai dan mengairi sawah.
Selain itu, saat ini pola tanam padi di Padang tidak serentak sehingga pasokan tetap terjaga, ujarnya.
Terkait dengan produksi pertanian selama pandemi COVID-19, ia memastikan tidak terganggu dan petani tetap bekerja seperti biasa di sawah dengan areal luas sehingga aman dan sesuai dengan protokol kesehatan.
Ia juga telah menginstruksikan melalui penyuluh pertanian agar petani tetap menjaga jarak dan tetap memakai masker.
Syahrial menyebutkan saat ini kebutuhan beras di Padang dengan jumlah penduduk sekitar satu juta jiwa mencapai 120 ribu ton per tahun.
"Dari 120 ribu ton tersebut 40 persen diproduksi di Kota Padang dan sisanya didatangkan dari luar Padang," katanya.
Ia memastikan pasokan dari luar cukup untuk memenuhi pasokan seperti dari Solok, Pesisir Selatan, Padang Pariaman dan lainnya.
Kemudian juga ada cadangan beras Bulog 10 ribu ton yang ditempatkan di gudang yang ada di Kota Padang.
Berdasarkan perkiraan dengan stok yang ada saat ini mencukupi untuk tiga hingga enam bulan ke depan, ujar dia.
Pemkot Padang pastikan prediksi kemarau panjang tidak pengaruhi sektor pertanian
Dari 120 ribu ton tersebut 40 persen diproduksi di Kota Padang dan sisanya didatangkan dari luar Padang,