Bank Nagari sukseskan tradisi ma-apam kalangan ibu-ibu dengan 1.600 tungku

id Kegiatan ma-apam,pasaman barat,berita pasaman barat

Bank Nagari sukseskan tradisi ma-apam kalangan ibu-ibu dengan 1.600 tungku

Kegiatan ma-apam dilaksanakan di Taman Hutan Kota Pasaman Barat dalam rangka melestarikan budaya dan memecahkan rekor MURI, Kamis (12/3). (ANTARA/Altas Maulana)

Simpang Empat, (ANTARA) - Bank Nagari Cabang Simpang Empat, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) ikut menyukseskan pelaksanaan tradisi ma-apam atau memasak makanan dari tepung beras oleh kalangan ibu-ibu sebanyak 1.600 lebih tungku, Kamis.

"Kita mendukung penuh kegiatan budaya ini dan bertepatan juga dengan Hari Ulang Tahun Bank Nagari yang ke-58 pada hari ini 12 Maret 2020," kata Kepala Kantor Cabang Bank Nagari Simpang Empat, Irsyan Pasya di Simpang Empat, Kamis.

Menurutnya pihaknya akan terus mendukung kegiatan Pemkab dan begitu juga sebaliknya Pemda juga akan terus mendukung mengembangkan Bank Nagari menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"Kegiatan ini sangat positif karena kegiatan ini bertujuan melestarikan budaya yang ada," katanya.

Pihaknya juga pada kesempatan ma-apam itu akan melakukan pemotongan tumpeng dan pembagian kebutuhan pokok kepada kaum duafa.

"Mudah-mudahan acara ma-apam ini sukses dan bisa memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI)," harapnya.

Kegiatan ma-apam bertujuan untuk melestarikan budaya Minangkabau khususnya di Pasaman Barat. Karena tradisi ma-apam selalu dilakukan oleh masyarakat khususnya Pasaman Barat sebelum memasuki Bulan Rajab.

Tradisi ma-apam perlu diestarikan, karena tradisi ini dilakukan hanya pada bulan khusus, seperti menyambut bulan suci Ramadhan dan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Tradisi ma-apam merupakan tradisi turun dan temurun tersebut selain mempererat tali silaturahmi masyarakat, juga ikut mengajak meningkatkan persatuan dan kesatuan.

Bahan dasar pembuat apam terbilang sangat mudah didapat, seperti tepung beras yang sudah ditumbuk, santan kelapa, garam, gula, dan sejumlah pemanis alami seperti gula aren. Setelah di siapkan semua bahan diaduk menjadi satu dan berbentuk cairan putih.

Biasanya setelah di masak apam disantap bersama-sama atau dibagikan kepada masyarakat dan sanak keluarga. (*)