Padang Panjang, (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat menyediakan 500 kilogram bawang putih dalam operasi pasar yang dilaksanakan untuk mengatasi kenaikan harga komoditas tersebut.
"Bawang putih yang tersedia di operasi pasar merupakan bawang impor. Alokasi untuk Sumbar 15 ton dan untuk Padang Panjang disediakan 500 kilogram," kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Padang Panjang Ade di Padang Panjang, Senin.
Operasi pasar bawang putih dilaksanakan di Gedung M Syafei. Warga dapat membeli maksimal dua kilogram dengan harga Rp32.000 per koligram.
Ia mengatakan kebutuhan bawang putih di Padang Panjang setiap hari mencapai 100 kilogram untuk rumah tangga dan usaha rumah makan atau restoran.
Diperkirakan dalam satu hari ini jumlah 500 kilogram tersebut akan habis terjual mengingat selama dua pekan terakhir harga melonjak hingga Rp60.000 per kilogram sementara bawang putih digunakan setiap hari untuk kebutuhan memasak.
"Komoditas itu kita memang impor. Di Padang Panjang juga belum ada budidayanya, salah satu sebab karena keterbatasan lahan," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Padang Panjang Arpan menambahkan harga bawang putih dalam kondisi normal mencapai Rp40.000 per kilogram.
Namun dua dalam pekan terakhir harga terus naik hingga mencapai Rp60.000 per kilogram.
Kenaikan harga, terangnya terjadi karena isu virus Corona yang berasal dari China. Negara tersebut merupakan pemasok terbesar bawang putih.
Karena virus corona, distributor berspekulasi bahwa pemerintah memutus sementara impor bawang putih akibatnya sampai di tingkat pedagang harga melonjak.
"Isu tersebut tidak benar. Bawang putih hari ini asalnya juga dari China," katanya.
Operasi pasar menurutnya cukup berdampak pada harga sehingga pada Senin(17/2) pagi bawang putih dijual dengan harga Rp54.000 per kilogram.
Salah seorang warga Padang Panjang yang ikut membeli bawang putih di operasi pasar Darma (52) mengatakan karena kenaikan bawang putih dirinya terpaksa membeli dalam jumlah sedikit.
"Jika langsung beli setengah kilogram atau lebih, terasa sekali mahalnya sementara kebutuhan lain juga ada. Karena butuh, jumlahnya dikurangi," katanya.
Selanjutnya jika terjadi kembali kenaikan harga baik untuk komoditas bawang putih atau lainnya, ia berharap pemerintah dapat bergerak lebih cepat untuk memudahkan masyarakat. (*)