Sijunjung (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit meninjau ruas jalan rusak yang ditanami padi di Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung, Rabu.
"Kita sudah tinjau kondisinya dan diupayakan jalan provinsi ini bisa diperbaiki secepatnya, setidaknya bisa digunakan dan air tidak menggenang seperti sekarang," katanya.
Dinas Pekerjaan Umum Sumatera Barat, menurut dia, sudah mengusulkan pengalokasian dana sekitar Rp8 miliar untuk memperbaiki jalan itu secara bertahap mulai 2020 dan kalau belum tuntas melanjutkannya pada tahun sesudahnya.
"Untuk perbaikan hingga tuntas, butuh anggaran cukup besar. Karena itu dilakukan bertahap," katanya.
Wakil Gubernur juga meminta dinas terkait memperbaiki saluran drainase pada bagian jalan tersebut.
Menurut warga setempat, jalan di Kecamatan Koto VII rusak dalam setahun terakhir. Saluran drainase di bagian jalan itu tidak berfungsi baik sehingga jalan sering tergenang.
Kerusakan jalan itu mengganggu mobilitas warga sekitar. "Kalau hujan becek, kalau panas abunya beterbangan sehingga masyarakat terhambat untuk berjualan. Orang tidak mau berbelanja karena jualannya sudah kotor duluan," kata Wati, warga setempat.
Ia menambahkan, anak-anak yang jalan kaki ke sekolah juga harus membuka sepatu di bagian jalan itu supaya tidak kotor saat sampai di sekolah.
Berita Terkait
PDAM Tirta Langkisau terus upayakan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir
Kamis, 18 April 2024 16:00 Wib
Alokasikan Rp137 miliar upaya Pemprov Sumbar perbaiki jalan rusak
Rabu, 17 April 2024 12:27 Wib
Distan Agam: 38,50 hektare padi rusak dampak banjir lahar dingin
Minggu, 7 April 2024 14:44 Wib
Pemprov Sumbar alokasikan Rp137 miliar perbaiki jalan rusak
Sabtu, 30 Maret 2024 20:23 Wib
Wali Kota Padang panggil BPTD Sumbar terkait lampu lalu lintas rusak
Jumat, 22 Maret 2024 4:45 Wib
Sumbar evaluasi izin tambang yang diduga sebabkan jalan nasional rusak
Kamis, 21 Maret 2024 20:44 Wib
Pemerintah relokasi rumah rusak berat akibat banjir di dua kabupaten
Sabtu, 16 Maret 2024 4:28 Wib
Jalan propinsi di Tanah Datar makin memprihatinkan
Senin, 11 Maret 2024 19:46 Wib