Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) akan mengevaluasi izin tambang galian C di Kabupaten Solok yang diduga menjadi penyebab kerusakan jalan nasional di daerah tersebut.
"Kita sudah cek ke lapangan dan menemukan aktivitas tambang tanpa izin dan langsung dihentikan," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Padang, Kamis.
Mahyeldi mengatakan evaluasi terhadap perusahaan tambang galian C serta penghentian aktivitas tambang ilegal, ditujukan untuk menghindari kerusakan jalan nasional yang lebih parah.
Eks Wali Kota Padang dua periode itu tidak menampik keberadaan tambang galian C berimbas pada kerusakan jalan yang menghubungkan Kota Padang dengan Solok Selatan tepatnya di kawasan Aie Dingin, Alahan Panjang, Kabupaten Solok.
Kerusakan jalan di kawasan Aie Dingin, Alahan Panjang yang diduga akibat imbas galian C tersebut diperkirakan 10 hingga 20 kilometer sehingga dapat membahayakan pengguna jalan.
Khusus tambang yang sudah berizin namun menyebabkan kerusakan jalan, pemerintah provinsi melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menindaklanjuti syarat harus dipenuhi perusahaan jika tetap ingin beroperasi.
Apabila pihak perusahaan tidak bisa memenuhi atau menyanggupi syarat yang ditetapkan pemerintah maka izin operasional akan terus ditangguhkan.
"Sebelum syarat itu mereka penuhi maka aktivitas-nya kita tunda," ujar Gubernur.
Selain diduga akibat aktivitas pertambangan Gubernur Mahyeldi menduga kerusakan jalan nasional serta adanya longsor juga akibat jalur itu merupakan patahan Semangka.
"Jalur patahan Semangka ini tanahnya labil sehingga banyak terjadi longsor," ucap Mahyeldi.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumbar, Thabrani menyebutkan ruas jalan nasional di Aie Dingin sepanjang 20 kilometer memang kawasan sangat rawan longsor. Sebab, di sekitar ruas jalan tersebut terdapat aktivitas tambang yang tidak tertata dengan benar. Sehingga, menyebabkan terjadinya tumpukan saluran air atau aliran air yang menyeberangi badan jalan, dan kemudian menyebabkan terjadinya longsor atau jalan terban di sisi barat.
"Curah hujan tinggi pada 7 Maret 2024 menyebabkan 10 titik longsor di ruas jalan ini. Kita sudah bersihkan enam titik, sedangkan empat titik lagi butuh penanganan khusus dan segera. Kalau tidak, maka jalan ini akan cepat putus," kata Thabrani.
Berita Terkait
16 rumah di Solok Selatan rusak akibat hujan disertai angin kencang
Kamis, 31 Oktober 2024 18:08 Wib
Kementan siapkan anggaran Rp10 miliar perbaikan sawah rusak di Sumbar
Rabu, 30 Oktober 2024 13:24 Wib
Kementan tinjau optimasi sawah terdampak lahar dingin di Sumbar
Rabu, 30 Oktober 2024 11:41 Wib
Keluhkan Jalan Rusak, Warga Talamau Pasbar Berharap kepada Ekos Albar
Sabtu, 19 Oktober 2024 9:17 Wib
Rusak dilanda banjir, Dinas PUTR Pesisir Selatan perbaiki jembatan Lubuk Nyiur
Jumat, 18 Oktober 2024 10:10 Wib
Gelombang pasang rusak bangunan di Padang
Kamis, 17 Oktober 2024 14:52 Wib
Upaya Pemkab Pessel untuk segera perbaikan rumah yang rusak akibat banjir
Kamis, 3 Oktober 2024 18:07 Wib
Era Sukma Munaf: bantuan terhadap 1240 unit rumah rusak akibat bencana masih menunggu SK BNPB
Selasa, 1 Oktober 2024 9:57 Wib