Ia mengatakan, instansinya mendapatkan alokasi dana sebesar Rp25 juta yang bersumber dari dana alokasi umum (DAU) Tahun 2020 untuk membeli satu unit peralatan USG ini.
Pemerintah setempat melalui Dinas Pertanian menyediakan peralatan ini sesuai dengan “tren” warga masyarakat di daerah ini yang sekarang ini hobi menjaga dan memelihara hewan kesayangannya seperti anjing dan kucing.
Untuk itu, ia mengatakan, pemerintah setempat melalui dinas ini menyediakan peralatan tersebut guna memfasilitasi masyarakat yang ingin mengetahui kebuntingan dini pada hewan peliharaannya.
“Kami membeli peralatan ini guna memfasilitasi sarana untuk mendukung kebutuhan masyarakat setempat yang ingin mendeteksi kebuntingan dini termasuk untuk pemeriksa kesehatan hewan peliharaannya,” ujarnya pula.
Peralatan USG ini tidak hanya berfungsi mendeteksi kandungan anjing dan kucing milik masyarakat setempat, tetapi juga bisa mendeteksi hewan yang mengalami gangguan penyakit reproduksi.
“Kalau ada kucing dan anjing peliharaan warga yang mengalami gangguan reproduksi bisa ketahuan menggunakan alat ini, kemudian petugas peternakan dan kesehatan dapat membantu mengobati hewan tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, peralatan USG ini dapat mempermudah tugas para petugas peternakan dan kesehatan hewan Dinas Pertanian untuk mendeteksi penyakit yang dialami kucing dan anjing.*
