Kapolda Sumbar salurkan sembako bagi korban banjir di Agam

id Banjir Bandang di Agam,Kapolda Sumbar

Kapolda Sumbar salurkan sembako bagi korban banjir di Agam

Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Fakhrizal menyerahkan bantuan uang kepada salah seorang korban banjir bandang di Galapuang, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Jumat (22/11). (ANTARA SUMBAR/ Yusrizal)

​​​​​​​Lubukbasung, (ANTARA) - Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Fakhrizal menyalurkan bantuan bahan kebutuhan pokok bagi korban banjir bandang di Galapuang, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Jumat.

Bantuan berupa beras, telur, uang dan lainnya langsung diseragkan kepada korban banjir di posko di Galapuang, Jumat.

"Bantuan yang kita salurkan tersebut untuk meringankan beban dari korban bencana banjir bandang," katanya.

Selain menyerahkan bantuan, kedatangan orang nomor satu di Polda Sumbar untuk melihat penanganan bencana banjir bandang.

Tim gabungan menangani pembersihan material longsor yang menimbun jalan dan rumah dengan baik.

"Penanganan bencana telah dilakukan dengan baik oleh tim gabungan BPBD, Polri, TNI, Satpol PP, Baznas dan lainnya," katanya.

Ia mengakui banjir bandang melanda daerah itu benar-benar bencana alam akibat curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu, Rabu (20/11).

Namun Kapoldan membantah bencana tersebut akibat penebangan hutan secara illegal.

"Informasi yang kita peroleh dari Bupati Agam, lokasi ini sering dilanda longsor dan telah ditetapkan sebagai zona merah," katanya.

Sementara itu, Bupati Agam Indra Catri mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Sumbar yang telah menyalurkan bantuan sembako.

"Saya juga mengucapkan terima kasih atas bantuan personel yang telah dikerahkan untuk membersihkan material longsor," katanya.

Bantuan untuk korban bencana banjir bandang sudah berdatangan dari Kapolda Sumbar, Bank Nagari, PT PLN, PMI Kabupaten Limapuluh Kota.

Selain itu, PT Semen Padang, Dinas Sosial Provinsi Sumbar, Baznas Sumbar dan lainnya.

Banjir bandang tersebut merusak l4 unit rumah dengan kondisi rusak berat lima unit dan rusak sedang sembilan unit.

Rumah itu milik 14 kepala keluarga dengan jumlah 48 jiwa. (*)