Enam tahun, pemerintah telah revitalisasi 29 pasar tradisional di Agam

​​​​​​​Lubukbasung,  (ANTARA) - Pemerintah telah merevitalisasi 29 dari 38 pasar tradisional di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, selama enam tahun, 2014-2019.

Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Agam, Riza Oktafiendi di Lubukbasung, Selasa, mengatakan revitalisasi itu dengan dana puluhan miliar rupiah menggunakan dana alokasi khusus dan dana alokasi umum.

"Revitalisasi itu diutamakan bagi pasar tradisional yang tidak layak, agar pasar itu refensetatif," katanya.

Ia mengatakan, ke 29 pasar itu direvitalisasi pada 2014 sebanyak enam pasar tradisional, pada 2015 sebanyak lima pasar tradisional.

Sementata pada 2016 sebanyak tiga pasar tradisional, pada 2017 sebanyak lima pasar tradisional, 2018 sebanyak lima pasar tradisional dan 2019 sebanyak lima pasar tradisiinal.

"Satu unit pasar direvitalisasi selama dua sampai tiga tahun mengingat ketersediaan anggaran," katanya.

Ia menambahkan, revitalisasi pasar pada 2019 ada yang sudah selesai dan ada masih berlangsung.

Untuk pasar yang telah selesai di revitalisasi merupakan Pasar Balai Selasa Kecamatan Lubukbasung dengan dana Rp144,8 juta.

Sementara yang masih berlangsung yakni, Pasar Koto Alam Kecamatan Palembayan dengan dana Rp361,24 juta, Pasar Koto Alam Kecamatan Palembayan dengan dana Rp1,24 miliar, Pasar Ampekkoto Kecamatan Ampekkoto dengan dana Rp1,32 miliar dan Pasar Sungai Batang Kecamatan Tanjungraya dengan dana Rp3,7 miliar.

"Pembangunan pasar ini bakal selesai dalam waktu dekat sesuai kontrak kerja dan setelah habis masa pemiliharaan, maka diserahkan ke pemerintah nagari," katanya.

Revitalisasi pasar merupakan salah satu program Nawacita Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla yang bertujuan memperkuat ekonomi kerakyatan karena pasar rakyat merupakan sektor penggerak ekonomi.

Dengan revitalisasi, eksistensi pasar rakyat akan tetap kuat dan memiliki daya saing terhadap toko-toko modern. (*)