Polres Agam salurkan bantuan sembako kepada kaum dhuafa di Lubukbasung

id Ferry Suwandi,Polres Agam,berita agam,berita sumbar,agam terkini,sumbar terkini

Polres Agam salurkan bantuan sembako kepada kaum dhuafa di Lubukbasung

Kapolres Agam AKBP Ferry Suwandi menyerahkan bantuan kepada Harmen (46) warga Titisan Tungang, Lubukbasung, Jumat (13/9). (Antara Sumbar/Yusrizal)

Lubukbasung, (ANTARA) - Kepolisian Resor Agam, Sumatera Barat menyalurkan bantuan berupa bahan kebutuhan pokok (sembako) kepada kaum dhuafa di Titisan Tungang, Jorong Lima Sungai Jariang, Kecamatan Lubukbasung, Jumat.

Bantuan bahan kebutuhan pokok berupa beras, telur, mie instan, roti dan lainnya itu langsung diserahkan Kapolres Agam AKBP Ferry Suwandi didampingi Kasat Lantas Polres Agam Iptu Dedi Antonis dan Kaur Bins Ops Sat Lantas Polres Agam Iptu Apon Kusmayadi kepada kaum dhuafa.

"Kita juga memberikan uang tunai kepada Saridan (93) dan Harmen (46) untuk membeli kebutuhan lainnya dan untuk berobat," kata Kapolres Agam AKBP Ferry Suwandi di Lubukbasung, Jumat.

Ia mengatakan bantuan yang disalurkan itu merupakan program polisi paduli dhuafa (Popadu) dalam rangka memeriahkan Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke 64 tahun.

Sebelumnya, personel Sat Lantas Polres Agam juga melakukan donor darah di Unit Transfusi Darah Rumah Sakit Umum Daerah (UTD RSUD) Lubukbasung, Rabu (11/9).

"Kita juga akan mengadakan kegiatan bakti sosial lainnya dalam beberapa hari kedepan," katanya.

Mudah-mudahan program yang diadakan itu bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

Salah seorang penerima bantuan, Harmen mengucapkan terimakasih atas bantuan sembako dan uang tunai yang diberikan jajaran Sat Lantas Polres Agam.

"Bantuan ini sangat berguna untuk biaya berobat penyakit yang saya derita semenjak tujuh bulan lalu," kata bapak empat anak itu.

Harmen mengalami luka pada bagian kaki dan tangan semenjak tujuh bulan lalu. Luka tersebut tidak kunjung sembuh setelah diobat di puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubukbasung.

"Saat jalan, luka mengeluarkan darah dan pihak rumah sakit tidak mengetahui penyakit yang saya derita, karena tidak mempunyai biaya saya berobat dengan paranormal," katanya. (*)