Akademisi menilai motif batik dari naskah kuno bernilai ekonomi tinggi

id batik mandeh rubiah, batik pesisir selatan

Akademisi menilai motif batik dari naskah kuno bernilai ekonomi tinggi

Model memperagakan batik mandeh rubiah (Antara/Didi Someldi)

Painan, (ANTARA) - Filolog Universitas Andalas Padang Dr Pramono menyebutkan pengembangan batik yang motifnya terinspirasi dari naskah kuno berpotensi mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat karena memiliki nilai yang tinggi.

"Motif batik yang terinspirasi dari naskah kuno bernilai tinggi karena merupakan warisan budaya dan peristiwa sejarah yang tidak ada duanya," kata Dr Pramono usai peluncuran batik Mandeh Rubiah di rumah dinas Bupati Pesisir Selatan di Painan, Sabtu.

Ia menyebutkan seperti halnya di Pulau Jawa, batik yang terinspirasi dari naskah kuno harganya dipatok hingga puluhan juta rupiah.

Selain itu batik merupakan pakaian sehari-hari dan bisa dikenakan dalam kegiatan apapun sehingga tidak akan banyak kendala dalam pemasarannya.

Ia menambahkan hal itu tersemat pada batik Mandeh Rubiah yang motifnya terinspirasi dari empat motif utuh dari naskah kuno di Rumah Gadang Mandeh Rubiah, Pesisir Selatan.

"Pesisir Selatan berpotensi mengembangkan batik Mandeh Rubiah secara besar-besaran karena dari empat motif saja bisa dikembangkan lebih dari 20 motif tergantung kreativitas perajin," imbuhnya.

Berikutnya selain dari empat motif itu, juga masih terdapat motif-motif lainnya yang ada di beberapa naskah di Rumah Mandeh Rubiah bahkan jumlahnya mencapai ribuan.

Selanjutnya naskah kuno tidak hanya ada di sana namun juga terdapat di beberapa wilayah di Pesisir Selatan seperti Inderapura dan Batang Kapas.

"Potensi ini cukup menjanjikan tergantung seperti apa nanti pejabat-pejabat di Pesisir Selatan menangkap peluang ini," imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni mengaku siap mengembangkan potensi-potensi tersebut dan dalam mewujudkannya pihaknya akan menjalin komunikasi intens dengan pihak terkait termasuk dengan Dr Pramono.