Padang (ANTARA) - Pemetaan potensi pariwisata dari 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat harus dilakukan agar bisa dicocokkan dengan karakter wisatawan Eropa sehingga "pasar" itu bisa ditarik ke Sumbar, kata Ketua PHRI Sumbar, Maulana Yusran.
"Mungkin hanya tiga atau empat daerah saja yang cocok dengan karakter wisatawan Eropa. Itu sudah cukup," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar, Maulana Yusran dalam Bimbingan Teknis Sinkronisasi Promosi Pariwisata di Pasar Eropa di Padang, Senin.
Menurutnya karakter wisatawan dari Eropa secara umum relatif mirip yaitu menyukai budaya, herritage (sejarah) dan eko-wisata, meski secara khusus juga bisa lebih detail dari itu.
Wisatawan asal Inggris misalnya selain karakter secara umum itu juga terkenal suka laut dan juga menikmati waktu di hotel namun belanja kuliner di luar.
Wisatawan Rusia juga suka menikmati pantai dan laut selain itu juga terkenal "berkantong tebal". Sementara wisatawan Belanda biasanya tertarik pada peninggalan sejarah yang sebagian berkaitan dengan era kolonial.
"Hal-hal seperti ini bisa menjadi dasar untuk pemetaan, potensi apa saja yang kita punya dan bisa bisa ditawarkan pada mereka," katanya.
Ia menilai Sumbar memiliki seluruh potensi yang diinginkan wisatawan asal Eropa itu, tinggal pengelolaan yang baik.
Namun saat ini masih ada beberapa kendala yang dimiliki untuk pengembangan pasar wisata ke Eropa diantaranya akses penerbangan langsung ke Sumbar yang masih terbatas.
Kemudian fasilitas umum di objek wisata masih menggunakan standar lokal, sementara wisatawan Eropa biasanya agak "rewel" soal fasilitas umum itu, termasuk fasilitas kesehatan yang bisa diakses dengan cepat.
"Kalau ingin menarik pasar Eropa ke Sumbar, standar fasilitas itu harus jadi perhatian utama," katanya.
Infrastruktur jalan, penerangan dan parkir di destinasi wisata juga harus mendukung, termasuk pula regulasi untuk sport tourism.
Hal yang sama dikatakan oleh narasumber dari Kementerian Pariwisata yang saat ini tergabung dalam Tim Calencer of Event Kementerian Pariwisata, Tazbir. Menurutnya pelaku usaha pariwisata di Sumbar harus kreatif dalam membuat paket-paket wisata yang menarik bagi wisatawan Eropa.
"Mereka biasanya suka dengan aktifitas unik seperti tenun tradisional, mengendarai sepeda tua di daerah unik bahkan berjalan dengan trek kota tua," ujarnya.
Ia optimis Sumbar bisa mengambil peran dalam mewujudkan target 20 juta kunjungan wisman pada 2020.
Berita Terkait
BKSDA Sumbar tangani lima konflik satwa liar di dua kabupaten
Minggu, 28 April 2024 15:04 Wib
Bawaslu Pasaman Barat evaluasi 32 panwaslu kecamatan existing
Minggu, 28 April 2024 14:22 Wib
Pemkot Pariaman evaluasi pelaksanaan Piaman Barayo
Minggu, 28 April 2024 14:20 Wib
DJPb: Ekonomi Sumbar membaik di saat perlambatan ekonomi global
Minggu, 28 April 2024 9:42 Wib
Gubernur: Ruas tol Padang-Sicincin tuntas Juli 2024
Sabtu, 27 April 2024 19:29 Wib
Pemkot Pariaman catat PAD parkir Libur Lebaran Rp51,6 juta
Sabtu, 27 April 2024 18:30 Wib
Pariaman wacanakan tampilkan hiburan di empat objek wisata berbayar saat lebaran
Sabtu, 27 April 2024 18:28 Wib
42 peserta ikuti evaluasi existing pembentukan Panwaslu Kecamatan di Agam
Sabtu, 27 April 2024 15:03 Wib