Lima grup penampil terbaik Festival Randai Tradisi Taman Budaya Sumbar

id Festival Randai Tradisi,sumbar,padang,taman budaya sumbar

Lima grup penampil terbaik Festival Randai Tradisi Taman Budaya Sumbar

Lima grup yang keluar sebagai penampil terbaik menerima hadiah dari panitia di Taman Budaya Sumbar, Minggu (15/7). (Antara Sumbar/Laila Syafarud)

Padang, (ANTARA) - Lima grup dinyatakan sebagai penampil terbaik Festival Randai Tradisi yang digelar Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Sumbar bekerja sama dengan Pemerintah Kota Padang pada Minggu (14/7).

"Sebetulnya terdapat 14 grup randai dari kabupaten dan kota yang akan tampil, namun ada beberapa grup yang mengundurkan diri karena berhalangan datang sehingga tersisa 11 grup randai," kata Kepala Taman Budaya Sumbar Muasri di Padang, Minggu.

Setelah melalui perundingan sengit tiga dewan juri akhirnya memutuskan lima grup keluar sebagai penampil terbaik festival randai tradisi se-Sumatera Barat.

Peserta terbaik pertama jatuh kepada group randai dari Kota Payakumbuh, dengan judul naskah randai 'Siti Risani,' terbaik kedua Kota Pariaman judul naskah randai yang ditampilkan 'Anggun Nan Tongga,' terbaik ketiga Kota Sawahlunto dengan judul naskah 'Jami Jombang.'

Selanjutnya terbaik empat diraih Kabupaten Dharmasraya dengan judul naskah randai 'Pakih Balega' dan terbaik lima jatuh pada Kabupaten Sijunjung dengan judul naskah randai yang ditampilkan 'Andam Dewi.'

Dewan juri festival randai terdiri dari tiga orang yakni Rizal Tanjung, Oyong, dan Irwandi merupakan orang-orang yang sudah berkompeten di bidang kesenian Minangkabau termasuk randai.

Salah seorang dewan juri Rizal Tanjung mengatakan sebetulnya masih ada beberapa kesalahan yang terdapat dari peserta dan juga tidak sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati saat workshop yang diadakan pada Maret 2019 sebelum festival randai.

Dewan juri lainnya Irwandi menambahkan terkait kesalahan peserta ia melihat ada di bagian penempatan musik yang kurang tepat, karakter tokoh kurang menjiwai, penguasaan naskah, unsur silat tidak terlihat dan beberapa kesalahan-kesalahan lainnya.

Karena menurutnya randai merupakan kesenian tradisional yang kompleks di dalamnya terdapat unsur silat, tari, dendang, musik, naskah, sastra, teater atau drama, dan artistik.

"Jika terdapat kekurangan pada unsur-unsur tersebut maka penampilan randai tidak menarik," sambung dia.

Kendati demikian, mereka berharap kesalahan-kesalahan yang terdapat pada beberapa peserta randai saat ini dapat dijadikan sebagai pelajaran untuk pelaksanaan festival randai berikutnya.

"Sehingga kesalahan-kesalahan tersebut tidak terulang lagi dan kesenian randai terus berkembang di tengah-tengah masyarakat," sambungnya.

Keterangan gambar : Lima penampil terbaik menerima hadiah dari panitia. (*)