Bukittinggi gelar Lomba Randai wujudkan program Kota Hebat
Bukittinggi (ANTARA) - Untuk mewujudkan Program Bukittinggi Hebat di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, satuan pendidikan daerah setempat menggelar lomba kesenian Randai yang diikuti oleh seluruh perwakilan Sekolah Dasar, Jumat.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Bukittinggi, Ramon Arisa Putra mengatakan Pemkot mewujudkan program Bukittinggi Hebat berlandaskan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah dengan melakukan pemberlakuan kembali kurikulum Pendidikan Karakter Budaya Alam Minangkabau (PKBAM).
"Salah satunya,upaya pembinaan generasi muda agar memahami dan mengaplikasikan landasan agama dan adat dalam aktivitas harian," kata dia.
Ia mengatakan, untuk mengimplementasikan PKBAM tersebut, Pemkot Bukittinggi melalui SDN 09Belakang Balok Bukittinggi menggelar lomba randai se-Kota Bukittinggi yang diikuti belasan tim dari berbagai sekolah.
Kepala SDN 09 Belakang Balok, Endang Suryati Nengsih mengatakan lomba randai antar sekolah dasar se-Kota Bukittinggi itu merupakan salah satu upaya pihaknya dalam mengimplementasikan PKBAM secara nyata.
"Kami ikutkan setiap sekolah, mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah tingkat menengah, untuk memperkenalkan pada seluruh siswa potensi seni budaya Minangkabau yang sangat beragam dan membanggakan," kata Endang.
Menurutnya, dampak era global menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh elemen yang ada terutama untuk membangun kepedulian dan tanggungjawab generasi muda untuk merawat, menjaga dan melestarikan seni budaya daerah, sehingga bisa menjadi pertahanan yang kokoh bagi upaya mendorong kemajuan daerah.
“ Kita berupaya mengantisipasi dampak era global, karena kemajuan teknologi informasi yang jika tidak diwaspadai akan berdampak pada generasi muda, termasuk mengantisipasi kecanduan gadjet dan hal-hal lain, dengan menggelar lomba randai sebagai ajang asah kemampuan dan bakat para siswa dibidang kesenian daerah Minangkabau," katanya menjelaskan.
Seorang penggiat literasi Bukittinggi, Maswardi mengapresiasi lomba yang digelar dan disambut meriah oleh para peserta dan wali murid.
"Dengan moto literasi untuk cerdas, dimana randai merupakan salah satu bagian dari literasi“ melalui randai lah, proses tulis-baca bisa kita tingkatkan," katanya.
Lomba randai diharapkan bisa menjadi bagian dari upaya Pemkot Bukittinggi untuk mendorong seluruh siswa dan generasi muda untuk membekali diri dengan ilmu agama dan adat, sesuai prinsip dasar warga Minangkabau dalam menjalankan aktivitasnya.
“ Kami berharap, program serupa bisa dilakukan secara intens di berbagai sekolah dan lembaga yang ada, sehingga bisa mendorong seluruh siswa dan pelajar di Kota Bukittinggi memahami, menjaga, merawat dan melestarikan seni-budaya Minangkabau, sesuai program Pemkot Bukittinggi saat ini," pungkas Maswardi.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Bukittinggi, Ramon Arisa Putra mengatakan Pemkot mewujudkan program Bukittinggi Hebat berlandaskan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah dengan melakukan pemberlakuan kembali kurikulum Pendidikan Karakter Budaya Alam Minangkabau (PKBAM).
"Salah satunya,upaya pembinaan generasi muda agar memahami dan mengaplikasikan landasan agama dan adat dalam aktivitas harian," kata dia.
Ia mengatakan, untuk mengimplementasikan PKBAM tersebut, Pemkot Bukittinggi melalui SDN 09Belakang Balok Bukittinggi menggelar lomba randai se-Kota Bukittinggi yang diikuti belasan tim dari berbagai sekolah.
Kepala SDN 09 Belakang Balok, Endang Suryati Nengsih mengatakan lomba randai antar sekolah dasar se-Kota Bukittinggi itu merupakan salah satu upaya pihaknya dalam mengimplementasikan PKBAM secara nyata.
"Kami ikutkan setiap sekolah, mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah tingkat menengah, untuk memperkenalkan pada seluruh siswa potensi seni budaya Minangkabau yang sangat beragam dan membanggakan," kata Endang.
Menurutnya, dampak era global menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh elemen yang ada terutama untuk membangun kepedulian dan tanggungjawab generasi muda untuk merawat, menjaga dan melestarikan seni budaya daerah, sehingga bisa menjadi pertahanan yang kokoh bagi upaya mendorong kemajuan daerah.
“ Kita berupaya mengantisipasi dampak era global, karena kemajuan teknologi informasi yang jika tidak diwaspadai akan berdampak pada generasi muda, termasuk mengantisipasi kecanduan gadjet dan hal-hal lain, dengan menggelar lomba randai sebagai ajang asah kemampuan dan bakat para siswa dibidang kesenian daerah Minangkabau," katanya menjelaskan.
Seorang penggiat literasi Bukittinggi, Maswardi mengapresiasi lomba yang digelar dan disambut meriah oleh para peserta dan wali murid.
"Dengan moto literasi untuk cerdas, dimana randai merupakan salah satu bagian dari literasi“ melalui randai lah, proses tulis-baca bisa kita tingkatkan," katanya.
Lomba randai diharapkan bisa menjadi bagian dari upaya Pemkot Bukittinggi untuk mendorong seluruh siswa dan generasi muda untuk membekali diri dengan ilmu agama dan adat, sesuai prinsip dasar warga Minangkabau dalam menjalankan aktivitasnya.
“ Kami berharap, program serupa bisa dilakukan secara intens di berbagai sekolah dan lembaga yang ada, sehingga bisa mendorong seluruh siswa dan pelajar di Kota Bukittinggi memahami, menjaga, merawat dan melestarikan seni-budaya Minangkabau, sesuai program Pemkot Bukittinggi saat ini," pungkas Maswardi.