Wabup Solok Selatan: Pertanian Penggerak Ekonomi Masyarakat

id Wabup Solok Selatan: Pertanian Penggerak Ekonomi Masyarakat

Padang Aro, Sumbar, (ANTARA) - Wakil Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat, Abdul Rahman menyebutkan sektor pertanian menjadi penggerak utama perekonomian dan menjadi andalan sumber mata pencaharian sebagian besar masyarakat daerah ini. "Potensi pertanian di daerah ini sangat besar dan sudah menjadi penggerak perekonomian serta menjadi andalan mata pencaharian masyarakat. Untuk itu, masyarakat harus bersungguh-sungguh memanfaatkan dan memberdayakannya agar pendapatan juga meningkat demi meningkatkan kesejahteraan," kata dia di Padang Aro, Kamis. Ia berharap, program advokasi inovasi teknologi dapat meningkatkan motivasi dan semangat masyarakat dalam melaksanakan percepatan pembangunan khususnya melalui pemberdayaan petani di Solok Selatan. "Demikian juga dengan tenaga penyuluh pertanian agar meningkatkan semangat kerja di lapangan karena tanpa peranan penyuluh dan petugas pertanian dalam mendampingi kelompok tani dan mengawal kegiatan di lapangan mustahil berbagai bentuk inovasi, terobosan dan prestasi dapat diraih," jelasnya. Ia mengingatkan, masyarakat perlu mengembangkan berbagai bentuk gagasan, inovasi dan kreativitas terhadap pemberdayaan potensi sumber daya manusia (SDM) khususnya petani untuk meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki. "Perlu dipikirkan dengan serius agar potensi SDA dan SDM yang kita miliki dapat dikelola secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan ekonomi kerakyatan," sebutnya. Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (Dispertanakan) Kabupaten Solok Selatan, Yul Amri mengatakan, sektor pertanian memberikan sumbangan yang besar terhadap struktur ekonomi daerah itu. "Oleh karena itu tekad untuk memajukan sektor pertanian perlu kesungguhan dan dukungan semua pihak, pemerintah, legislatif terutama masrakat tani," jelasnya. Ia mengatakan, kebijakan pemerintah daerah untuk mewujudkan petani yang mandiri dan tangguh sehingga bisa menjadi subjek pembangunan, antara lain telah dimulai sejak tahun 2007 dengan Program Pemberdayaan Petani Melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) atau FEATI. "Kegiatan ini dilakukan melalui pemberdayaan keluarga tani, organisasi petani dalam mengakses informasi, teknologi, modal dan sarana produksi yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan dan kesejahteraan petani," kata dia.. Ia menambahkan, program FEATI atas bantuan, bimbingan serta arahan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, berbagai bentuk inovasi teknologi pertanian telah membawa perubahan yang cukup signifikan terhadap peningkatan produktivitas usaha tani di bidang peternakan sapi, tanaman pangan khususnya padi dan jagung serta produksi hortikultura seperti buah-buahan dan sayuran di daerah itu. (**/rik/jno)