Bantuan rumah korban gempa Solok Selatan diserahkan dalam bentuk bahan bangunan

id gempa solok selatan

Bantuan rumah korban gempa Solok Selatan diserahkan dalam bentuk bahan bangunan

Wakil Bupati Solok Selatan Abdul Rahman (kiri) melihat kondisi rumah yang rusak akibat gempa bumi di Nagari Talunan Maju, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. (ANTARA FOTO/Bustanu Ilmi)

Padang Aro, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat akan memberikan bantuan bagi korban gempa yang rumahnya rusak berat hingga sedang berupa bahan bangunan, agar warga dapat memperbaiki rumahnya kembali.

"Sekarang bantuan dari Kabupaten/Kota lain tetangga maupun instansi lain yang masuk sebesar Rp335 juta, dan itu masih belum mencukupi sehingga pada APBD perubahan akan diupayakan penambahan sebesar Rp1 miliar," kata Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Johny Hasan Basri di Padang Aro, Senin.

Ia merinci bantuan perbaikan rumah bagi korban gempa di Solok Selatan berasal dari Kabupaten Agam Rp80 juta, Tanah Datar Rp75 juta, Kota Payakumbuh Rp80 juta dan Bank Nagari Rp100 juta.

Semua bantuan tersebut katanya, saat ini disimpan dalam rekening BPBD dan akan disalurkan setelah ada penambahan melalui APBD perubahan.

Dalam pembangunan kembali rumah warga yang rusak dilakukan secara swadaya, sedangkan pemerintah hanya membantu bahan bangunan.

Menurut dia, kalau disalurkan sekarang dananya masih sangat kurang sehingga dikhawatirkan ada kecemburuan bagi yang belum dapat.

Selain itu untuk memantau gempa BNPB akan membangun 'shelter brown band' di Sangir Balai Janggo dan shelter mini regional di kantor BPBD.

Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, menetapkan masa transisi darurat pemulihan selama 90 hingga 10 Juni 2019.

Dia mengatakan pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan dengan pola swakelola dan gotong royong.

Selama masa transisi darurat pemulihan posko penanganan dialihkan ke kantor BPBD Solok Selatan sedangkan kantor camat yang selama tanggap darurat menjadi posko utama sekarang jadi posko pembantu.

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan Gempa bumi yang terjadi di Solok Selatan, Sumatera Barat pada Kamis (28/2) pukul 06.27.05 WIB, dengan magnitudo 5,3 dipicu sesar aktif yang belum terpetakan.

"Gempa Solok Selatan ini merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan dan belum diketahui namanya," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Jumat.

Episenter gempa terletak pada koordinat 1,4 LS dan 101,53 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 36 kilometer arah timur laut Kota Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, pada kedalaman 10 kilometer.

Daryono mengatakan, pemicu gempa tersebut diduga berasal dari percabangan (splay) dari Sesar Besar Sumatra (The Great Sumatra Fault Zone), mengingat lokasi episenter gempa ini terletak sejauh 49 kilometer di sebelah timur jalur Sesar Besar Sumatera tepatnya dari Segmen Suliti. (*)